Markas FIFA di Zurich, Swiss-Foto Istinewa
Markas FIFA di Zurich, Swiss-Foto Istinewa

Janji Bantu Benahi Sistem Sepak Bola Indonesia, Ini yang Bakal Dilakukan FIFA

Patrick Pinaria • 06 Oktober 2022 16:36
Jakarta: Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah berkomunikasi dengan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Ada sejumlah hal yang dibahas kedua pihak, termasuk tragedi di Kanjuruhan dan perbaikan sistem sepak bola di Tanah Air.
 
"Pertama tentu mengucapkan duka cita. Kedua, FIFA akan memberikan pendampingan untuk memperbaiki semua sistem persepakbolaan Indonesia, baik pengamanan, suporter dan lainnya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dikutip dari Antara pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Ketum PSSI tinjau Stadion Kanjuruhan


Iriawan meninjau Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari ini. Setelah melakukan pengecekan, ada sejumlah catatan penting. Salah satunya mengenai kapasitas stadion.
 
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, Stadion Kanjuruhan masih belum memiliki kursi untuk masing-masing penonton guna menentukan kapasitas maksimal.

Kemudian, stadion juga disiapkan tribun berdiri yang sesungguhnya tidak lazim disiapkan dalam sebuah stadion. Nantinya, tidak akan ada lagi tribun berdiri bagi para penonton di stadion tersebut.
 
"Banyak kekurangannya, single seat yang belum ada, kemudian tribun berdiri itu nantinya tidak boleh," lanjutnya. 
 
Baca: Temui Presiden FIFA, Erick Thohir Sampaikan 2 Poin Ini

Ia mengakui Stadion Kanjuruhan masih jauh dari standar yang ditetapkan FIFA. Di luar negeri, stadion milik klub-klub besar sudah memenuhi standar yang ditetapkan badan sepak bola dunia itu.
 
"Arema juga masih menyewa punya pemerintah daerah. Mungkin pemeliharaan juga terbatas. Karena itu, kemarin Presiden Joko Widodo akan melakukan renovasi sesuai dengan aturan yang mendekati atau sama dengan FIFA," tutur Iriawan.

Kronologi tragedi Kanjuruhan


Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober 2022. 
 
Insiden bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan untuk meluapkan kekecewaan atas kekalahan tim kesayangannya dengan skor 2-3 dari Persebaya. Di sisi lain, pemain Persebaya langsung meninggalkan area stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri berjenis Barracuda.
 
Ricuh suporter makin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lain. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI yang berusaha menghalau kalah jumlah hingga akhirnya menembakkan gas air mata, termasuk ke arah tribune.
 
Tembakan gas air mata membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Setelah itu, para pendukung yang panik makin berdesakan keluar gerbang stadion tanpa memikirkan keselamatan yang lain dan jumlah tenaga medis yang disiagakan juga kalah banyak dengan korban di Stadion Kanjuruhan.
 
Kericuhan ini menimbulkan ratusan korban. Menurut Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, 448 korban ditemukan dalam tragedi tersebut. Sebanyak 125 orang di antaranya meninggal dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PAT)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan