Kabar Taufik meninggal dunia mendapat perhatian dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Ia pun mengucapkan rasa dukanya atas kepergian Taufik.
"Tentu rasa duka yang mendalam dari saya atas nama keluarga besar persepakbolaan Indonesia. Semoga yang bersangkutan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Iriawan dikutip dari situs resmi PSSI pada Selasa, 22 Desember 2021.
Iriawan juga menyoroti tindakan pertolongan pertama yang dilakukan tim medis terhadap Taufik. Ia menyayangkan jika tim medis terbukti terlambat melakukan pertolongan pertama.
"Terkait dugaan terlambatnya pertolongan pertama, kita harus menunggu hasil visumnya lebih dahulu. Apabila benar itu yang terjadi tentunya sangat kita sayangkan. Sebab dalam sebuah pertandingan sudah ada Standard Operating Procedure (SOP). Panitia pelaksana harus mengerti soal itu," lanjutnya.
Taufik meninggal dunia akibat mengalami benturan keras dalam pertandingan melawan Wahana FC. Dalam tayangan ulang yang beredar di YouTube, benturan keras itu dialaminya ketika berusaha menghentikan pergerakan salah satu pemain Wahana FC yang berlari kencang menuju gawangnya.
Setelah itu, Taufik terkapar di lapangan. Menurut laporan beredar, Taufik terlambat mendapat pertolongan pertama dari tim medis, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Taufik sempat menjalani operasi atas cedera kepala yang dideritanya. Tetapi, pihak klub mengumumkan bahwa nyawanya tidak tertolong pada Selasa, 21 Desember 2021. Keterangan itu disampaikan Tornado FC melalui Instagram dan langsung direspons dengan berbagai ucapan duka cita oleh berbagai kalangan penggiat sepak bola Tanah Air.
Pengorbanan Taufik bisa dibilang tidak sia-sia karena Tornado FC akhirnya bisa mengalahkan Wahana FC dengan skor 4-1 di Stadion Universitas Riau dan klubnya pun berhak melaju ke final Liga 3 Zona Riau. Sayangnya, Tornado FC kalah dari PS Siak pada laga pamungkas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
