Seperti dijelaskan dalam situs resmi Persis, bus yang berisi para pemain dan ofisial tim Laskar Sambernyawa diserang sekelompok orang tak bertanggung jawab sekitar pukul 18.17 WIB di kawasan Kelapa Dua hingga pintu Tol Panunggangan.
Akibatnya, terdapat kaca bus yang pecah terkena lemparan batu dan satu petugas ofisial tim yang mengalami luka ringan. Atas insiden ini, Persis juga memberi pernyataan bakal terus mengawal proses hukum untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Insiden ini telah ditangani oleh pihak berwenang yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Polres Tangerang Selatan langsung bergerak untuk mengusut kejadian hari ini," ujar manajer Persis Solo Erwin Widianto dalam situs resmi klubnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, para pemain Persis sejatinya sempat memberi perlawanan dan menangkap dua oknum suporter pelaku aksi kekerasan untuk kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian. Adegan baku hantam pun terekam kamera CCTV, tapi situasi tetap terkendali.
Sementara itu, pihak Persita juga menyesalkan insiden yang menimpa para pemain Persis. Dalam akun Twitter resminya, mereka menegaskan tidak menerima aksi kekerasan dalam sepak bola dan menyebutkan bahwa suporter Persis dan Persita sempat saling menyuarakan persaudaraan sebelum laga dimulai.
"Tidak ada ruang untuk vandalisme dan kekerasaan dalam sepak bola! Baik di dalam maupun luar lapangan," kicau akun resmi Persita.
"Suporter Persis Solo datang ke Tangerang diterima dan ditemani dengan baik oleh fans Persita. Bahkan sebelum pertandingan kedua suporter saling menyuarakan persaudaraan bersama," tambah pernyataan itu.
"Saat ini, oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut sudah diamankan oleh pihak berwajib dan akan diproses lebih lanjut. Sekali lagi, sepak bola itu indah dan damai. Mari #SalingSupport untuk memajukan sepak bola Indonesia," lanjut cuitan Persita.
