Laga-laga tanpa kehadiran BCS itu yakni tandang melawan Dewa United (4 September) dan Persikabo 1973 (15 September, serta laga kandang melawan Persis Solo (10 September) dan Persita Tangerang (29 September).
Keputusan itu diambil setelah dua suporter PSS, yakni Tri Fajar Firmansyah dan Aditya Eka Putranda, meninggal pada Agustus lalu. Keduanya meninggal akibat dikeroyok salah satu kelompok suporter sepak bola di Yogyakarta.
Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana Putra mengatakan menghormati keputusan salah satu kelompok suporter fanatik timnya itu. Meskipun, dukungan suporter dalam jumlah besar begitu penting bagi tim.
"Kami dan pihah-pihak terkait juga harus mengambil refleksi lebih atas rentetan peristiwa yang terjadi kurang dalam sebulan," ujar Andy di Sleman.
Ia mengatakan suporter PSS Sleman selain kelompok BCS masih sangat diharapkan terus mendukung tim. Ia mengharapkan suporter di luar BCS di luar Sleman bisa tetap hadir saat PSS bermain.
"Pasti banyak dari keluarga kami sudah lama tidak mendukung PSS dan kami sangat mempersilahkan mereka untuk tetap mendukung Super Elang Jawa," kata dia.
Ia menambahkan keputusan BCS itu sekaligus penghormatan kepada almarhum Tri Fajar dan Aditya Eka. Menurut dia, situasi itu bisa sekaligus untuk menurunkan tensi di tengah rasa duka yang masih dirasakan suporter BCS dan PSS Sleman.
"Semoga dengan dilakukannya penarikan diri ini, BCS bisa mengambil waktu lebih dan akan menjadi sebuah penghormatan yang layak untuk almarhum Tri Fajar dan Aditya Eka," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News