Ratusan suporter berkumpul di aula Alun-Alun Bung Karno, Kabupaten Semarang dengan menyalakan lilin dan berdoa bersama, bahkan acara tersebut juga dihadiri Bupati Semarang Ngesti Nugraha dan Kepala Polres Semarang Ajun Komisaris Besar Yovan Fatika.
Ribuan suporter di Kota Salatiga dalam waktu bersamaan sekitar pukul 19.30 WIB juga melakukan hal serupa di Lapangan Pancasila, Salatiga, bahkan tidak hanya dari daerah ini, suporter dari berbagai klub sepak bola seperti Persija, Persib, PSS dan PSIS Semarang juga ikut bergabung dalam kegiatan doa bersama tersebut.
Berdoa dan menyalakan lilin untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.
juga dilakukan oleh ratusan suporter di Alun-alun Simpang Enam, Kabupaten Demak dan doa bersama juga dilanjutkan oleh ratusan suporter di Kompleks Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang M Hanies Cholil Barro.
"Kita datang ke sini dan berkumpul untuk mendoakan korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang," kata koordinator aksi dari Bocah Demak Mania (Bodemania) Didik Hamdani.
Anggota Suporter PSIS Semarang Extreme (Snex) Puji mengatakan ratusan suporter di daerah ini sengaja berkumpul untuk bersama-sama mendoakan teman-teman suporter yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali pada masa mendatang.
Ketua Aliansi Sepak Bola Salatiga Ade juga mengungkapkan hal serupa, bahkan selain berdoa bersama dengan dihadiri ribuan suporter dari berbagai klub sepak bola ini diharapkan tidak ada lagi peristiwa serupa terjadi lagi di Tanah Air.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Sabtu 1 Oktober 2022 usai laga Liga 1 Indonesia Arema FC vs Persebaya Surabaya menelan ratusan korban jiwa. Saat ini, pemerintah langsung merespons dengan membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) mengenai kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD akan memimpin tim gabungan tersebut. (Akhmad Safuan/AS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News