Ketum PSSI Erick Thohir. (Foto: Dok. PSSI)
Ketum PSSI Erick Thohir. (Foto: Dok. PSSI)

Polri Tahan Pelaku Pengaturan Skor, Erick Thohir: Saya Pernah Katakan, Jangan Main-main!

Kautsar Halim • 21 Desember 2023 22:48
Jakarta: Ketum PSSI Erick Thohir kembali menegaskan bahwa penegakan dan penerapan hukum merupakan satu-satunya pilihan untuk membangun sepak bola yang bersih. Itu disampaikannya untuk merespons tindakan penahanan yang dilakukan Polri terhadap tiga pelaku dugaan suap pengaturan skor pertandingan dan rekomendasi hukuman dari Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri terhadap dua klub pelaku match fixing.
 
"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri. Kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepak bola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepak bola kita," kata Erick di Jakarta seperti dilansir situs resmi PSSI, Kamis (21/12/2023).
 
Baca juga: Barati Cup 2024 Jaring Talenta Muda Terbaik Indonesia

Aktor intelektual di balik pengaturan skor liga 2 Indonesia 2018 yang berinsial VW atau Vigit Waluyo resmi ditahan polisi bersama dua tersangka lainnya, yakni Dewanto Rahadmoyo Nugroho (DRN), dan Kartiko Mustikaningtyas (KM). Mereka mulai ditahan pada Rabu 20 Desember, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.
 
Pekan lalu, Rabu 13 Desember, Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan 8 tersangka atas tuduhan match fixing di Liga 2 Indonesia 2018. Kepala Satgas Anti Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan, kedelapan orang tersangka itu terdiri dari empat wasit yang berinisial inisial K, RP, AS, dan R. 
 
Kemudian, melibatkan satu orang asisten manajer klub berinisial DRN, satu LO wasit berinisial KM dan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang). 
 
"Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri," kata Irjen Asep dalam acara konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola di Mabes Polri dan penandatangan nota kesepahaman Satgas Anti Mafia Bola oleh Polri dan PSSI di Jakarta.
 
Erick lantas berharap, tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepak bola Indonesia tersebut membuat efek jera. Kemudian, tindakan penahanan itu juga menjadi sinyal keseriusan PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola dalam membersihkan sepak bola Indonesia.
 
"Saya ingin, semua klub-klub peserta liga juga hati-hati. Sebab, klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing," tutup Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan