Dalam keinginan berkomunikasi tersebut, Arema FC sudah menyiapkan skema agar pertandingan bisa berlangsung aman dan lancar, termasuk rencana antisipasi lebih ketika menggelar laga kandang yang tergolong big match.
"Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar. Untuk berbincang secara obyektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi," kata Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji, Selasa (11/6/2024).
Stadion Soepriadi menjadi opsi utama bagi Arema FC karena sudah lolos dalam assessment Mabes Polri. Hal itu membuat Arema FC sangat yakin bisa meningkatkan assessment itu, agar bisa dipakai laga untuk kompetisi Liga 1.
"Sebenarnya, kami juga sudah mengecek stadion lain, seperti di Tuban dan Jember. Tapi dengan berbagai pertimbangan, khususnya terkait assesment dan faktor lain, hanya Stadion Soepriadi yang sementara ini dapat segera digunakan. Terlebih, di sana tidak dipakai oleh tim Liga 2 pada musim ini," jelas Sudarmaji.
Tak hanya itu, Arema FC juga akan berupaya melakukan standarisasi terhadap fasilitas Stadion Soepriadi agar sesuai dengan regulasi Liga 1. Terkait kekhawatiran Walikota Blitar perihal trauma yang ditakutkan oleh masyarakat, Arema FC punya opsi untuk mengurangi kapasitas stadion dan mempercepat jadwal kick-off.
"Kalau sekarang kapasitas stadion bisa 15 ribu penonton, nanti akan kami pakai maksimal dua pertiga saja. Tentunya, dengan standar pengamanan juga," kata Sudarmaji.
"Pertandingan juga diharapkan berlangsung sore hari saja. Agar Aremania tidak pulang terlalu malam setelah nonton pertandingan. Ini juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Di sisi lain, Arema FC juga memiliki kemungkinan untuk tidak menggunakan Stadion Soepriadi sebagai markasnya selama satu musim penuh. Sebab, terdapat peluang bisa digunakannya kembali Stadion Kanjuruhan pada paruh musim 2024/2025.
"Kami juga akan menanyakan kepastian selesainya Stadion Kanjuruhan. Sebab untuk musim 2024/2025 nanti, kami akan mendaftarkan dua stadion. Stadion utamanya di Stadion Kanjuruhan, sedangkan stadion pendamping di Stadion Soepriadi Blitar," tutup Sudarmaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News