Kedua, Bali juara tanpa dukungan penonton. Sejak digulirkan, kompetisi musim 2021--2022 memang tanpa penonton. Format kompetisi memang berbeda. Seluruh laga digelar di Pulau Jawa dan Bali, tanpa ada laga kandang dan tandang. Kompetisi juga menggunakan sistem gelembung untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Bali United sudah memastikan menjadi juara dengan memuncaki klasemen Liga 1 dengan poin 72 pada pekan ke 33. Meski menyisakan satu laga lagi, poin Bali tak mungkin lagi terkejar oleh Persib Bandung, yang berada di posisi kedua dengan poin 68 pada pekan ke 33. Apapun hasil laga terakhir Bali United dan Persib Bandung, sudah tak lagi mempengaruhi.
Ketiga, Stefano Teco Cuguara, pelatih Serdadu Tridatu, julukan Bali United, juga mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi sepak bola Indonesia. Yakni, keberhasilannya sebagai pelatih yang membawa timnya dua kali juara berturut-turut.
Hebatnya lagi, ini menjadi hattrick bagi Teco, alias pencapaian tiga kali juara berturut-turut. Seperti diketahui, Teco adalah pelatih yang juga membawa Persija juara Liga Indonesia pada musim 2018--2019. Teco sukses mencetak hattrick pada musim 2018--2019, 2019--2020, dan 2021--2022. Musim 2020--2022 kompetisi ditiadakan karena pandemi.
Keempat, striker Bali Ilija Spasojevic di akhir musim bisa keluar sebagai pencetak gol terbanyak di Liga 1 musim 2021--2022. Dengan sisa satu laga, Spaso sudah mengoleksi 22 gol, selisih dua gol dengan peringkat kedua Ciro Fereira (Persikabo-20 gol), Carlos Fortes (Arema-19 gol) dan Youssef Ezzeljari (Persik-19 gol).
Kelima, perjalanan Bali United menjadi juara tidaklah mudah. Hingga pekan ke 20-an, tercatat sejumlah tim silih berganti memuncaki klasemen. yakni Bhayangkara, Arema, Persebaya, hingga Persib. Konsistensi dan mental Bali mulai terlihat sejak tak pernah kalah lagi di 14 pertandingan terakhir. Meski di pekan ke 33 kalah dari Persebaya, hasil tersebut tak menghentikan Bali menjadi juara. Selamat buat Bali United.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News