Erick Thohir (kedua dari kanan) terpilih menjadi Ketum Baru PSSI 2023 -- 2027. (Foto: MI/Adam Dwi)
Erick Thohir (kedua dari kanan) terpilih menjadi Ketum Baru PSSI 2023 -- 2027. (Foto: MI/Adam Dwi)

Jadi Ketum Baru PSSI, Simak 5 Fakta Mengenai Erick Thohir

Patrick Pinaria • 16 Februari 2023 16:34
Jakarta: Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Ia menyandang status pimpinan induk sepak bola Tanah Air itu untuk periode 2023 hingga 2027.
 
Kepastian itu didapat usai Erick mendapat suara terbanyak dalam pemilihan Ketua Umum PSSI yang digelar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023. Total, ia mendapat 64 suara dari voter.
 
"Berdasarkan penghitungan suara suara, untuk La Nyalla total suara 22, Erick Thohir 64 suara, dengan demikian ketua umum PSSI Terpilih periode 2023-2027 adalah Bapak Erick Thohir," ujar Ketua Komite Pemilihan (KP) Amir Burhanuddin saat membacakan hasil pengumuman pemilihan ketum PSSI.

Erick berhasil mengantongi 64 suara atau unggul dibandingkan La Nyalla Matalitti yang hanya meraih 22 suara. Sedangkan dua kandidat lain, Doni Setiabudi dan Arif Putra Wicaksono tidak mendapat suara.
 
Terpilihnya Erick sebagai ketum baru PSSI menjadi angin segar buat persepakbolaan Indonesia. Ia pun diharapkan bisa memberikan perubahan besar untuk sepak bola Tanah Air.
 
Apalagi, Erick cukup berpengalaman di dunia sepak bola. Dalam kariernya, ia pernah memegang klub-klub sepak bola internasional seperti Inter Milan, DC United, dan Oxford United.
 
Masih ada sejumlah fakta lainnya mengenai Erick Thohir yang terpilih menjadi Ketum PSSI. Berikut ini di antaranya yang sudah dirangkum Medcom.id:

1. Lahir dari keluarga pebisnis

Erick merupakan putra dari Teddy Thohir yang merupakan pengusaha sukses di Tanah Air. Salah satu bisnis yang dibangun Teddy adalah Trinugraha Thohir (TNT Group). Perususahaan swasta yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, restoran dan properti yang berpusat di Jakarta.
 
Kesuksesan sang ayah sebagai pengusaha banyak menginspirasi Erick. Ia pun banyak belajar dari sang ayah saat berkecimpung di dunia bisnis.
 
Kemudian, Erick memutuskan untuk menimba ilmu di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam, ia berhasil memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University. Pada 1993, Erick lulus program Master Bisnis Administrasi (Master of Business Administration). 
 
 
Baca: Profil Erick Thohir, Eks Bos Inter Milan hingga Jadi Ketum Anyar PSSI
 

2. Merintis karier di dunia media 

Sepulangnya ke Indonesia, Erick mengawali karier sebagai pebisnis di dunia media. Ia bersama teman semasa kuliah mendirikan PT Abdi Bangsa pada 1992. Kini, perusahaan tersebut dikenal dengan Mahaka Group.
 
Melalui bisnisnya itu, Erick fokus pada industri media dengan berbagai unit usaha. Dimulai dari stasiun televisi, radio, periklanan, hingga surat kabar.

3. Terjun ke dunia basket 

Erick juga dikenal sebagai sosok yang menggemari olahraga. Terutama olahraga basket. Keseriusannya menyukai olahraga tersebut ia buktikan dengan mendirikan klub basket Satria Muda. 
 
Selain itu, Erick juga mendapat kesempatan menjadi pemilik klub basket NBA, Philadelphia 76ers. Kemudian, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) periode 2004--2006.
 
Erick juga sempat menjabat Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA). Jabatan terakhirnya pada 2014--2019.

4. Terjun ke dunia sepak bola dan menjabat Presiden Inter Milan

Bukan hanya olahraga basket. Erick juga berkiprah di dunia sepak bola. 
 
Tahun 2012 menjadi awal periode Erick terjun ke dunia sepak bola. Saat itu, ia bersama Levien menjadi pemilik saham mayoritas klub Liga Amerika Serikat (MLS), DC United.
 
Perjalanannya memegang DC United membuat Erick semakin percaya dengan potensi bisnis di dunia sepak bola. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk membeli saham 70 persen di klub raksasa Italia, Inter Milan pada 2013. Dengan kepemilikan saham mayoritas itu, Erick diangkat menjadi Presiden di klub yang berjuluk I Nerazzurri tersebut.
 
Pada 2016, Erick memutuskan untuk melepas kepemilikan mayoritas di Inter dan menyerahkannya kepada perusahaan Tiongkok, Suning Holding Group Co. Dua tahun kemudian, Erick menyerahkan jabatan presiden Inter kepada Steven Zhang.

5. Berperan penting di Asian Games 2018

Tahun 2018 menjadi salah satu periode terbaik dalam karier Erick Thohir. Berbekal pengalamannya di dunia olahraga, Erick ditunjuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC). 
 
Di bawah kepemimpinannya, pelaksanaan Asian Games berjalan sukses dengan publikasi nasional dan internasional yang masif. Bahkan, panitia INASGOC mendapat sejumlah penghargaan. Salah satunya, OCA Award dari Dewan Olimpiade Asia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PAT)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan