Iggi menjelaskan, prestasi Erick Thohir terekam jelas di benak masyarakat pertama kali ketika menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 Jakarta -Palembang. Atas perannya, pesta olahraga terbesar Asia itu terlaksana dengan sukses hingga diapresiasi dunia internasional.
"Ketika perhelatan akbar Asian Games tinggal setahun, Erick Thohir diminta menjadi ketua penyelenggara. Kalkulasi teknis beropini tidak mungkin Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah yang berhasil," terang Iggi.
"Tapi fakta membuktikan sebaliknya, Erick Thohir malah bisa membuat acara besar itu sukses terselenggara dengan kapastitas dan ketenangannya," tambahnya.
Setelah sukses menggelar Asian Games 2018, Erick mendapatkan amanah sebagai Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres pada 2019 lalu. Tugas itu dia diemban dengan baik karena Presiden Jokowi memimpin kembali di periode kedua.
Selanjutnya, Erick mendapat amanat dari Presiden Jokowi untuk memimpin Kementerian BUMN. Tugas itu juga berjalan lancar dengan merampingkan ratusan BUMN menjadi 43 demi efisiensi.
Berkat Erick, Indonesia memiliki bank syariah terbesar, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil merger bank-bank syariah milik BUMN.
Kemudian, Erick juga berhasil memberantas korupsi yang mengakar di Kementerian BUMN, seperti kasus Jiwasraya, Asabri dan Garuda Indonesia.
Berkat kinerjanya, laba dari Kementerian BUMN menjadi lebih baik, demikian pula dengan kontribusi kepada negara. Peningkatan laga Kementerian BUMN meningkat dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun di 2021 dan terakhir di tahun 2022 berada di angka Rp303,7 triliun. Kontribusi Kementerian BUMN kepada negara dalam tiga tahun terakhir juga meningkat sebesar Rp68 triliun.
Berkat berbagai prestasi ini, Erick Thohir kemudian diajak kembali ke masa lalu dengan terlibat dalam upaya penyelamatan dunia sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA atas Tragedi Kanjuruhan.
Erick kemudian pergi menghadap FIFA sebagai perwakilan pemerintah agar lembaga sepak bola tertinggi di dunia tersebut tidak menjatuhkan sanksi. Ia berhasil dan membawa era baru transformasi dunia sepak bola hingga akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.
Kini, kepemimpinan penuh prestasi Erick Thohir dihadapkan dengan tantangan di dalam dunia sepak bola kembali. Indonesia lagi-lagi harus berhadapan dengan ancaman sanksi lantaran campur tangan politik dalam dunia sepak bola.
Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang tadinya mati-matian diselamatkan terpaksa batal lantaran adanya isu penolakan timnas Israel.
Karena hal ini, Erick kembali menghadapi ancaman sanksi FIFA. Namun dengan berbagai raihan prestasi yang telah dicapai oleh Erick Thohir, Iggi optimistis dunia sepak bola akan berhasil diselamatkan.
"Pengalaman menunjukkan Erick bisa menghadapi aneka kawah mendidih dengan kedinginan yang paripurna. Ia tidak mengumbar bicara, tetapi meracik formula. Dari sisi ini, tampaknya ET tidak perlu diragukan lagi,” ujar Iggi.
"Ia juga punya sumber daya koneksi dan pengetahuan yang gigantik soal dunia olah raga. Ia pelaku kaliber internasional. Dua kapital ini amat berfaedah baginya untuk menjadi obor penerang. Kita tunggu kembali keajaiban Erick Thohir menjinakkan krisis. Ia adalah pawang krisis," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News