Disebutkan unggahan soundtrack lagu resmi Piala Dunia U-20 lenyap di akun instagram @fifaworldcup sebagai buntut dari rumor pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Tak hanya itu, soundtrack yang sama juga sudah dihapus oleh akun instagram Federasi Sepakbola Indonesia @pssi. Hal ini bahkan menjadi bumbu bagi netizen khususnya bagi kalangan pencinta sepak bola.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelumnya, video lagu berjudul 'Glorius' garapan grup musik Weird Genius berkolaborasi dengan penyanyi muda berbakat macam Lyodra Ginting, Ziva Magnolya, dan Tiara Andini didapuk sebagai lagu resmi Piala Dunia U-20.
Potongan video klip lagu tersebut juga ditayangkan oleh akun media sosial FIFA dan beredar luas di sosial media.
Cuplikan video lagu Piala Dunia U-20 masih ada di situs resmi FIFA

Meski sudah lenyap di akun media sosial FIFA, namun faktanya cuplikan lagu 'Glorius' karya Weird Genius feat Lyodra, Ziza, dan Tiara tersebut masih ada situs resmi FIFA.
"FIFA and Weird Genius tease electrifying official song (FIFA dan Weird Genius merilis lagu resmi yang menggemparkan)," demikian judul cuplikan video berdurasi 44 detik tersebut di situs resmi FIFA (fifa.com).
PSSI berpotesi kena sanksi jika batal jadi tuan rumah
PSSI mengungkapkan potensi sanksi bila batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Hukuman dari FIFA tidak main-main bila tuan rumah mundur di tengah jalan."Ada konsekuensinya dan itu berat banget bagi Indonesia," kata Executive Committee (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Timnas U20 Israel Bikin Resah, Jangan Lupa Sejarah', Minggu, 26 Maret 2023.
Arya mengatakan konsekuensi pertama, yakni Indonesia tidak mungkin lagi mengajukan diri sebagai tuan rumah. Dampak kedua ialah Indonesia dilarang mengikuti pertandingan internasional. Termasuk, kompetisi sepak bola se-Asia Tenggara (ASEAN).
"Lebih parah lagi (dampaknya) ke dalam (negeri) karena Liga 1, 2, dan 3 terdaftar di FIFA. Maka dengan sendirinya liga ini tidak ada lagi, yang ada liga tarkam (antarkampung)," ujar dia.
Lantas, stok pemain, pelatih, hingga wasit Indonesia akan habis karena tidak ada kompetisi. PSSI mencatat ada 35 ribu pemain bola aktif saat ini. "Belum lagi yang berhubungan dengan pertandingan dan dampaknya besar banget. Kita tidak tahu berapa lama di-banned," tutur Arya.
Timnas Israel sebagai salah satu peserta akan tampil dalam kompetisi tersebut. Kedatangan timnas Israel menuai pro dan kontra. Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun meminta publik memisahkan isu politik dan kepentingan olahraga. Namun ada juga yang menentang kehadiran timnas Israel seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Gubernur Bali I Wayan Koster.