Sebelumnya, gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan gubernur Bali, I Wayan Koster, tegas menolak keikutsertaan timnas Israel. Hal tersebut dianggap intervensi politik oleh FIFA dan menjadi dasar kuat bagi mereka untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia.
Ketum PSSI, Erick Thohir, membeberkan bahwa Presiden Joko Widodo akan mengundang timnas U-20 ke Istana untuk meredakan kekecewaan mereka. Presiden juga telah menginstruksikan Erick untuk melobi FIFA agar tak memberi hukuman berat bagi Indonesia.
"Yang pasti, tadi Presiden berbicara sama saya, Presiden akan mengundang timnas U-20 dalam satu atau dua hari ini. Tentu ada mekanisme dari Istana yang akan melakukan itu," kata Erick dalam konferensi pers di Istana Negara pada Jumat (31/3) sore.
"Saya tidak baca surat Presiden FIFA kepada bapak Presiden. Mungkin salah satunya mempertanyakan transformasi sepak bola Indonesia ini serius atau tidak, makanya Presiden langsung menginstruksikan saya segera menyelesaikan peta biru sepak bola Indonesia untuk disampaikan di FIFA, mungkin ada kaitannya dengan surat tersebut," ujarnya.
Pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, menurut Erick, akan membuat kans Indonesia untuk bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia senior 2034 hampir nihil. Tapi, Erick tak mau pesimistis dan yakin Indonesia bisa mewujudkan mimpi jadi tuan rumah jika bisa dengan cepat menyelesaikan masalah ini.
"Hari ini kita jangan berpikir terlalu jauh dengan mimpi-mimpi 2034 ada Piala Dunia. Saya rasa, dengan berat hati, kita bicara penyelesaian ini dulu karena saya rasa itu belum menjadi hal yang prioritas hari ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News