Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, bahwa sistem tersebut penting untuk menjaga kesinambungan tata kelola pertandingan dan peningkatan infrastruktur digital sepak bola nasional.
“Kita akan beri kesempatan (masyarakat) untuk menonton. Tetapi sistem Garuda ID tetap kita implementasikan supaya kita terus menjaga sistem yang sudah dibangun,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers.
"Saya tahu juga pemerintah pusat ke depan, saya tidak boleh umumkan duluan karena terlalu dini. Namun, pemerintah pusat sedang membangun infrastruktur digital di kawasan Senayan," tambahnya menegaskan sistem digital yang akan tetap digunakan. Baca juga
Garuda ID sendiri merupakan sistem digital yang mengintegrasikan data tiket, keamanan, hingga manajemen penonton. Keputusan tetap menerapkan sistem ini di Sumatra Utara dianggap sebagai langkah konsisten dalam membangun ekosistem digital sepak bola yang terstandarisasi di seluruh wilayah Indonesia.
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga, yang juga penanggung jawab pelaksanaan turnamen di Medan menambahkan, bahwa stadion di Sumatra Utara telah memenuhi standar teknis untuk mendukung penggunaan sistem ini.
“Stadionnya juga dilengkapi dengan CCTV yang cukup bagus, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Lebih dari sekadar sistem tiket, Garuda ID juga dimaksudkan untuk mendorong pemerataan teknologi dan SDM daerah. Arya menyatakan bahwa pelaksanaan turnamen internasional menjadi momen penting untuk membuktikan bahwa SDM di luar Jawa juga mampu mengelola event berskala besar dengan sistem digital yang sama.
Piala Kemerdekaan 2025 dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 dan turnamen ini menjadi ajang pemanasan Timnas Indonesia U-17 sebelum bertarung di Piala Dunia U-17 pada November mendatang.(Enrich Samuel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id