"Ini sulit diterima. Saya telah melalui beberapa kekecewaan dalam hidup dan ketika kami gagal meraih tujuan itu sangat menyakitkan," ujar Silva seusai laga seperti dilansir Antara dari AFP.
"Namun, kami harus berusaha menegakkan kepala dan terus maju. Tidak ada alternatif lain," tambah bek tengah berusia 38 tahun itu.
Bertanding di Stadion Education City, Jumat 9 Desember malam WIB, Brasil kalah adu penalti dengan Kroasia dengan skor 2-4. Hasil itu cukup menyakitkan karena laga pada waktu normal berakhir imbang tanpa gol dan tim Samba mampu unggul lebih dulu lewat gol Neymar pada babak pertama perpanjangan waktu (menit 105+1').
Namun, Kroasia memang sukses membuat kejutan dengan menyamakan kedudukan pada babak kedua perpanjangan waktu (menit ke-117) lewat gol Bruno Petkovic dan tampil lebih percaya diri saat adu penalti. Saat itu, para eksekutor Krosia yang terdiri dari Nikola Vlasic, Lovro Majer, Luka Modric, dan Mislav Orsic sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Di sisi lain, tendangan penalti pertama Brasil yang diambil oleh Rodrygo malah langsung ditepis kiper Kroasia Dominik Livakovic, dan terdapat eksekusi penendang keempat Marquinhos yang membentur tiang. Brasil sebagai tim terbaik dunia berdasarkan ranking FIFA hanya bisa mencetak gol lewat Casemiro dan Pedro saat adu penalti.
Merespons itu, Silva menjelaskan bahwa Selecao kecolongan saat perpanjangan waktu karena tidak siap dengan gempuran Kroasia yang sejatinya tampil pasif nyaris di sepanjang laga. Kemudian, bek Chelsea ini juga memberi sinyal bahwa Qatar merupakan Piala Dunia terakhirnya sebagai pemain timnas Brasil.
"Kami tidak terbiasa diserang seperti itu. Kami menjadi sedikit tidak terorganisir, dan dari sanalah gol itu berasal," kata Silva.
"Sayangnya, saya tidak akan bisa mengangkat trofi ini (Piala Dunia) sebagai pemain. Tapi siapa tahu di masa depan, saya mendapat kesempatan itu dalam peran lain," tambahnya. (ANT)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News