Xhaka memang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut. Pemain 28 tahun itu memang tampil ciamik sebagai roh permainan tim dan sukse mengata Swiss mencatatkan sejarah, untuk pertama kalinya lolos babak perempat final setelah 67 tahun sejak Piala Dunia 1954.
Xhaka dalam Angka
Secara statistik Xhaka melakukan 80 kali umpan dengan akurasi 92 persen. Tiga umpan kunci dan salah satunya menjadi assist gol ketiga Swiss di menit ke-90 yang dicetak Gavranovic.Selain dalam penyerangan, Xhaka juga tampil apik dalam bertahan. Tercatat ia memenangi enam kali duel dan tiga kali intersep.
Sang Xhaka pembakar semangat
Selama laga Xhaka tak henti-hentinya membakar semangat rekan satu timnya. Bahkan, saat tertinggal ia tidak bosan meneriaki kompatriotnya. Hingga akhirnya dua gol penyeimbang, terjadi setelah jeda water break, momen di mana Xhaka terus memompa semangat teman-temannya yang hampir kalah.Skor pun imbang 3-3 hingga harus dilanjutkan dengan babak adu penalti.
Minum cola jelang adu penalti
Momen unik terjadi jelang adu pnalti. Xhaka tertangkap meminum cola alih-alih air mineral atau isotonik seperti pemain lainnya.
(Twitter)
Aksi Xhaka ini banyak dinilai menjadi gambar gambaran Xhaka tetap tenang di fase krusial adu penalti yang akhirnya membuat Prancis tersingkir.
Usai pertandingan, Xhaka mengaku senang dengan lolosnya Swiss ke babak selanjutnya.
"Kami sudah menuliskan sejarah dalam bangsa sepak bola ini. Kini, kami siap menghadapi Spanyol dalam perempat final," ucap Xhaka seperti dikutip laman UEFA, Selasa 29 Juni 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News