Dalam laga tersebut, Swiss menang atas Prancis lewat adu penalti dengan skor 5-4. Tos-tosan dilakukan karena hasil imbang 3-3 pada waktu normal tidak berubah meski sudah memainkan perpanjangan waktu.
Proses adu penalti berlangsung ketat karena hampir semua eksekutor dari kedua tim bisa menjalankan tugas dengan baik. Tapi, Swiss akhirnya keluar sebagai pemenang karena kiper Yan Sommer bisa menangkal tendangan algojo terakhir Prancis, Kylian Mbappe.
Deschamps menjelaskan, kekecewaan yang dirasakan Mbappe juga sama dengan yang dialami rekan-rekan setimnya dan kegagalan. Penyerang sayap Paris Saint-Germain itu juga tidak pantas disalahkan karena bukan dia yang meminta jadi algojo tendangan penalti.
"Kylian Mbappe luar biasa sedih, seperti halnya semua pemain. Tetapi, tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan karena dia diserahi tanggung jawab mengambil tendangan penalti," kata Deschamps dalam laman resmi UEFA.
"Kami sudah melakukan apa yang kami butuhkan untuk mempertahankan kedudukan 3-1, tapi lalu menunjukkan kelemahan dan itulah yang tidak biasa bagi kami. Kalah adu penalti memang selalu kejam untuk tim mana pun," tambahnya.
Sebelum Mario Gavranovic membuyarkan keunggulan Prancis pada pengujung waktu normal (menit 90+2), Haris Seferovic sempat mencetak sepasang gol untuk Swiss pada menit ke-15 dan ke-81. Sedangkan tiga gol pembalik keadaan Prancis diciptakan oleh Karim Benzema (menit ke-57 dan ke-59) dan Paul Pogba (menit ke-75).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News