Benzema diasingkan dari skuad Les Bleus sejak 2015 atas dugaan tindak pemerasan. Dia bahkan melewatkan kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 dan perjalanan ke final Euro 2016 di kandang sendiri.
Kepada L'Equipe, pria berusia 33 tahun itu mengaku tetap bangga bisa kembali ke dalam timnas Prancis. Tapi, kesempatan itu memang terjadi setelah membicarakan berbagai hal yang mengganjalnya dengan pelatih Didier Deschamps.
"Saya ingin memenangkan trofi bersama tim Prancis," ujar Benzema seperti dikutip AFP, Selasa 25 Mei, sambil berharap bisa memberi Les Bleus kekuatan tambahan untuk menyabet gelar di Euro 2020.
Pekan lalu, Benzema yang sudah mencetak 27 gol dalam 81 pertandingan internasional dinobatkan sebagai pemain Prancis berbasis luar negeri terbaik musim ini oleh asosiasi sepak bola negaranya (FFF).
Dia menjadi pencetak gol terbanyak untuk Real Madrid dengan total 29 gol musim ini, melampaui 20 gol liga pada tiga musim sebelumnya sejak Cristiano Ronaldo pindah ke Juventus pada 2018.
Benzema telah berulang kali mengkritik Deschamps dan Federasi Sepak Bola Prancis karena ia dikeluarkan dan menganggap rasisme sebagai faktor pemecatannya dari skuad Euro 2016. Namun setelah berbincang dengan pelatih, Benzema mengatakan itu hanya masalah masa lalu.
"Kami berbicara banyak hal. Hal-hal yang perlu kami katakan setelah sekian lama. Itu penjelasan yang bagus, dengan kata-kata yang penting," kata Benzema.
"Saya tidak masuk ke tim Prancis untuk membayangkan siapa pun atau untuk menggantikan siapa pun. Saya di sini untuk memberikan performa terbaik," tambahnya.
Tim Prancis akan memulai perjalanannya di Grup F Euro 2020 dengan menghadapi Jerman di Munich pada 15 Juni mendatang. Setelah itu, mereka akan melawan Hongaria dan Portugal. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News