Saka yang masih berusia 19 tahun, bersama Marcus Rashford (23 tahun) dan Jadon Sancho (21 tahun) gagal mencetak gol untuk Inggris saat adu penalti melawan Italia di final Euro 2020. Inggris akhirnya kalah gagal juara, dan ketiganya jadi sasaran pelecehan rasial di media sosial
Pelecehan tersebut mendorong polisi menggelar investigasi dan memicu kecaman secara luas. Arteta mengaku sudah berbicara dengan Saka dan yakin dia akan baik-baik saja dengan masalah tersebut.
"Karakternya sangat kuat. Dia sudah mendapatkan cinta dan dukungan dari sepak bola dunia, bukan hanya dari penggemar Arsenal tapi juga penggemar timnas. Dia tak pantas mengalami apa pun yang sudah dia lewati itu," kata Arteta seperti dikutip Reuters.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggelar pertemuan dengan perusahaan-perusahaan media sosial untuk meminta mereka berbuat lebih dalam memerangi pelecehan rasis di dunia maya.
"Semoga hukum akan semakin tegas. Semoga bisa berdampak besar karena inilah saat yang tepat untuk meluruskannya," pungkas Arteta. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News