Pelatih MU, Ruben Amorim, mengakui bahwa menempatkan Maguire sebagai striker adalah sesuatu yang ekstrem dan hanya akan ia lakukan lagi dalam momen spesifik. Hal itu tak lepas dari kebutuhan MU untuk mengirimkan bola ke kotak penalti secepat mungkin agar lebih dekat dengan gol.
"Pada jeda babak tambahan kami harus mengubah posisi, secara spesifik posisi Harry Maguire. Mencoba untuk menempatkan Casemiro lebih dekat dengan gawang, Kobbie Mainoo lebih dekat dengan gawang, Mason Mount melepaskan umpan silang dan menjelaskan bahwa kami perlu mencetak satu gol untuk mengubah keadaan," ujar Amorim di situs resmi klub.
"Jadi kami mencoba untuk mendorong tim lebih dekat dengan gawang. Tentu saja ini adalah momen sulit dan kemudian kami harus sangat beruntung untuk mengubah pertandingan dan itu yang terjadi hari ini," bebernya.
"Dalam laga normal, itu takkan terjadi lagi. Tapi dalam momen seperti ini, itu adalah sesuatu yang sangat penting, ketika saya melihat Harry Maguire dan menempatkannya sebagai striker, saya hanya melihat satu orang di kotak penati," paparnya.
"Dia tahu apa yang harus ia lakukan di kotak penalti dan itu juga memberi kami karakteristik lain di momen berbeda. Apakah ia tidak bagus di kotak penalti? Di kotak penalti lawan ia adalah striker, bukan bek," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News