Dua gol La Roja dicetak oleh Nico Wiliams dan Mikel Oyarzabal. Sedangkan gol balasan Inggris disumbangkan oleh pemain pengganti Cole Palmer.
Kekalahan Inggris di final itu kembali mencuatkan mitos 'kutukan Harry Kane' yang dicap sebagai pemain pembawa sial. Bukan tanpa alasan, setiap tim yang dibela Harry Kane selalu gagal mengangkat trofi.
Situasi ini tidak hanya terjadi di level timnas, namun kesialan Harry Kane juga terjadi di level klub.
Baca juga: Harry Kane: Kegagalan Ini Terasa Sangat Menyakitkan |
Harry Kane kalah dalam 6 laga final
Tidak tanggung-tanggung, kapten timnas Inggris itu tercatat sudah mengalami kekalahan dalam enam final yang pernah ia jalani.
Bersama Tottenham Hotspur, Kane keok pada laga pemungkas Piala Liga Inggris (2014-2015 dan 2020-2021) serta Liga Champions (2018-2019).
Pemain berusia 30 tahun itu pindah ke Bayern Muenchen dengan harapan meraih gelar. Namun sialnya, Munchen hanya mampu menjadi runner up sedangkan mahkota Liga Jerman diraih oleh Bayer Leverkusen. Lagi dan lagi, Kane masih paceklik gelar. Tak hanya itu, Kane juga menelan kekalahan di final Piala Super Jerman edisi 2023.
Kalah di final Euro 2024 juga bukan yang pertama kali dirasakan bersama Inggris. Sebelumnya di edisi Piala Eropa 2020 silam, Kane yang sudah menjadi kapten Inggris juga harus gigit jari karena kalah dari Italia lewat adu penalti.
Prestasi individu mentereng
Jika Kane dianggap membawa sial untuk tim, namun berbeda dengan torehan individu Kane yang terbilang mentereng.
Mantan penyerang Spurs tersebut memiliki segambreng penghargaan termasuk tiga trofi Golden Boot (top skor) Premier League dan gelar top skor di Piala Dunia 2018.
Tak cukup itu saja, ketajaman Kane sebagai penyerang juga dibuktikan lewat gelar top skor di Liga Champions, Bundesliga, serta Sepatu Emas Eropa musim 2023-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News