Namun gelandang PSG, Marco Verratti, menepis kabar tersebut. Menurut Verratti, kemarahan Mbappe dapat dimaklumi karena ia ingin membuat perbedaan sebagai bintang PSG apalagi sesaat sebelumnya ia gagal mengeksekusi penalti.
"Soal penalti itu, ia sedikit kesal tapi itu normal. Ia adalah pemain hebat, ia ingin membuat perbedaan. Kemarahannya menunjukkan sinyal baik, artinya ia peduli dengan tim," kata Verratti.
Perselisihan antara Mbappe dan Neymar membuat ruang ganti PSG tak nyaman. Hal ini juga diprediksi akan mengganggu usaha pelatih Christoph Galtier untuk membangun tim yang kompetitif demi meraih Liga Champions.
PSG harus memastikan Mbappe bahagia di Paris. Terutama setelah Les Rouge et Bleu memperpanjang kontrak penyerang 23 tahun tersebut hingga 2025 mendatang setelah menolak proposal transfer Real Madrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
