Momen pemain Liverpool merayakan gelar juara Liga Inggris (Foto:  AFP PHOTO/Paul Ellis)
Momen pemain Liverpool merayakan gelar juara Liga Inggris (Foto: AFP PHOTO/Paul Ellis)

Matematikawan Ini Ungkap Hal Aneh Setelah Liverpool Juara Liga Inggris, Apa Itu?

Muhammad Syahrul Ramadhan • 07 Mei 2025 19:15
Jakarta: Keberhasilan Liverpool menjuarai Liga Inggris musim 2024/2025 masih terus menghadirkan cerita menarik. Bagi fans The Reds tentu ini sangat membanggakan karena menyamai total 20 gelar milik Manchester United.
 
Tapi bagaimana jika gelar juara Liverpool ini dilihat dari sudut pandang matematikawan alias ahli matematika? Nah, baru-baru ini Professor Matematika dan Statistik dari University of Maryland, Manil Suri menemukan hal aneh usai Liverpool menyegel gelar juara musim ini.
 
Melansir laman IFLScience, Manil Suri mengungkapkan terdapat sesuatu yang tidak biasa telah terjadi setelah hasil tersebut. Dengan gelar juara Liverpool di era Premier League, tujuh peraih trofi teratas Liga Primer Inggris membentuk pola yang sangat familiar.
Klub Gelar Juara Premier League
Blackburn Rovers 1
Leicester City 1
Liverpool  2
Arsenal 3
Chelsea  5
Manchester City 8
Manchester United 13


Bagi fans sepak bola khususnya, penggemar Manchester United ini tentu menunjukkan Setan Merah masih perkasa dari Liverpool. Namun, bagi matematikawan atau penikmat matematika langsung mengenali pola tersebut.
 
Ya, total kemenangan Liga Inggris ini menunjukkan pola Fibonacci. Ini memang sedikit mengejutkan karena muncul dari tempat yang tidak biasa. 
 
Pola bilangan Fibonacci merupakan salah satu pola bilangan terkenal yang ditemukan oleh matematikawan asal Italia, Leonardo Fibonacci. Pola atau deret Fibonacci adalah barisan bilangan yang setiap angkanya (mulai dari suku ke-3) merupakan hasil penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
 
Deret ini dimulai dari angka 0 dan 1, sehingga menjadi 0+1 = 1, 1+1 = 2, 2+1 =3, 3+5 = 8, 5+8 = 13, 8+13 = 21, dan seterusnya hingga tak terhingga. 
 
"Asumsi reproduksi yang umum adalah bahwa setiap pasang kelinci menghasilkan sepasang kelinci setiap bulan. Dimulai dengan sepasang kelinci, dan populasi selanjutnya akan mengikuti urutan 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256 dan seterusnya – yaitu, dikalikan dengan 'rasio pertumbuhan' bulanan sebesar 2," ungkap Manil Suri dalam artikelnya di The Conversation seperti dikutip Rabu, 7 Mei 2025.
 
?Baca juga: Trent Alexander-Arnold Umumkan Hengkang dari Liverpool

 
"Namun, yang diamati Fibonacci adalah bahwa kelinci menghabiskan siklus pertama untuk mencapai kematangan seksual dan baru mulai bereproduksi setelah itu. Sepasang kelinci sekarang menghasilkan perkembangan baru yang lebih lambat yaitu 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34… sebagai gantinya. Ini adalah urutan terkenal yang dinamai Fibonacci; perhatikan bahwa setiap populasi ternyata merupakan jumlah dari dua pendahulunya."
 
Pola ini juga muncul di alam, misalnya di cabang-cabang pohon dan pola spiral pada sayuran, yaitu kembang kol. Tentu saja hal ini jarang yang sesuai dengan aturan secara sempurna. 
 
Lalu kenapa pola Fibonacci yang sangat terkenal ini muncul di Liga Inggris? Manil Suri tidak memberi penjelasan. Agar lebih masuk akal pola ini bisa dianggap sebagai sebuah kebetulan dan mendapat perhatian dari ahli.
 
Pada musim-musim selanjutnya pola ini bisa Fibonacci akan hancur jika tim papan atas memenangkan Premier League tahun depan, maka deret Fibonacci akan hancur. Tentu hal tersebut buat kia harus menunggu cukup lama hingga satu pola bilangan yang terkenal itu muncul lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan