"Vietnam harus transit terlebih dahulu di Ho Chi Minh (sebelum ke Hanoi). Itu lebih melelahkan (daripada Indonesia)," ujar Shin seperti dilansir Antara dalam dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Kantor VFF, Hanoi, Minggu (8/1/2023).
Setelah bermain imbang tanpa gol pada leg pertama semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat 6 Januari lalu, Indonesia dan Vietnam memang terbang dengan cara berbeda menuju Hanoi yang menjadi lokasi pertandingan leg kedua semifinal.
Indonesia sendiri menggunakan pesawat carter sehingga dapat langsung tiba Hanoi dari Tanah Air tanpa transit. Bahkan, skuad Garuda sudah mendarat di Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, pada Sabtu (7/1) sekitar pukul 18.00 WIB setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih empat jam.
Namun, Vietnam yang menumpang pesawat komersial tidak bisa memperoleh tiket tanpa singgah ke Hanoi. Tim asuhan pelatih Park Hang-seo itu diketahui berangkat dari Indonesia pukul 14.40 WIB dan harus transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Tan Son Nhat, Ho Chi Minh, Sabtu (7/1) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dua jam kemudian, timnas Vietnam baru bisa langsung terbang ke Hanoi dan tiba di sana pada pukul 22.15 WIB atau tak sampai dua jam dari tengah malam. Mengetahui penerbangan berliku yang harus dilalui lawannya, Shin pun bersyukur skuad Garuda mendapat fasilitas pesawat carter.
"Bagi kami, pesawat carter itu memiliki dampak positif," tutur Shin terhadap fasilitas pesawat carter yang diberikan PSSI guna melakoni berbagai laga tandang Piala AFF 2022.
Leg kedua semifinal Piala AFF 2022 antara Vietnam kontra Indonesia dijadwalkan bergulir di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Senin 9 Januari pukul 19.30 WIB. Skuad Garuda cukup diuntungkan jelang laga tersebut karena hanya butuh hasil imbang selain 0-0 untuk keluar sebagai pemenang dan lolos ke final. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News