Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Agregat kedua tim juga sama kuat 2-2, karena di leg pertama di markas Feyenoord, kedua tim juga bermain imbang 1-1.
Sejatinya, anak asuh Daniele De Rossi tertinggal lebih dulu lewat gol Santiago Gimenez pada menit ke-5 pada laga leg kedua di hadapan puluhan ribu fan mereka di Olimpico.
Giallorossi, julukkan Roma, berhasil membalas gol penyama kedudukan lewat Lorrenzo Pellegrini pada menit ke-15. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Sepanjang babak kedua, tak ada gol diciptakan kedua tim sehingga lagab harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu 2x15 menit.
Kedua tim juga tak mampu memanfaatkan babak tambahan waktu untuk mencetak gol kemenangan, sehingga laga harus ditentukan lewat drama adu tendangan penalti.
Empat penendang AS Roma berhasil mencetak gol ke gawang Feyenoord yang dikawal Timon Wellenreuther. Satu penendang AS Roma yang gagal dialami Romelu Lukaku yang menjadi penendang kedua. Bola tendangannya tepat ditangkap kiper asal Jerman tersebut.
Sementara Feyenoord, dari empat penendangnya, dua penendang gagal menaklukkan kiper AS Roma yang bermain sangat baik di babak adu penalti. Mile Svilar sukses menahan bola sepakan penalti Hancho dan Jahanbakhsh, yang menjadi penendang kedua dan ketiga klub Eridivisie itu.
Menang dramatis 4-2 dan unggul agregat keseluruhan 6-4, tim ibu kota Italia tersebut lolos ke babak 16 besar Liga Europa. Ini menjadi kesuksesan Daniel De Rossi sebagai pelatih mengantarkan AS Roma ke babak 16 besar Liga Europa. Daniele De Rossi adalah suksesor Jose Mourinho yang dipecat pertengahan Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
