Tanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 6 Januari sore WIB, Shin memang menerapkan strategi berbeda karena menggunakan formasi 5-4-1 yang serupa seperti tim tamu. Namun dalam penerapannya tentu tidak sama seperti Vietnam.
Tiga bek tengah dipasang Shin untuk melapis pertahanan Indonesia dan hanya Dendi Sulistyawan saja yang dipercaya menjadi ujung tombak. Sisanya, aluran serangan Indonesia berasal dari para pemain gelandang, termasuk Marselino Ferdinan dan Yance Sayuri yang diposisikan sebagai pemain sayap.
Egy Maulana Vikri yang kerap diandalkan membantu serangan timnas Indonesia malah tidak dimainkan sama sekali dalam laga ini. Kemudian, Shin baru melakukan pergantian pemain pada menit-menit akhir, meski Indonesia tetap kesulitan mencetak gol hingga memainkan babak kedua.
Rachmat Irianto baru digantikan oleh Ricky Kambuaya pada menit ke-81. Lalu, penyerang andalan seperti Ilija Spasojevic, Witan Sulaeman dan Saddil Ramdani baru masuk lapangan pada menit 90+4. Menanggapi itu, Shin menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan strateginya.
"Dalam pertandingan tadi memang banyak situasi. Tapi, para pemain sebelumnya (starting XI) tampil baik dan sangat bekerja keras. Jadi, mereka pun tidak diganti," ujar Shin singkat dalam jumpa pers seusai laga.
Selanjutnya, timnas Indonesia bakal menghadapi Vietnam pada laga leg 2 semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Senin 9 Januari mendatang. Demi menyegel tiket final, skuad Garuda wajib menang pada laga tersebut atau setidaknya bermain imbang di atas skor 0-0 karena aturan keuntungan gol tandang diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News