Menpora Zainudin Amali. (Foto: HO/Kemenpora)
Menpora Zainudin Amali. (Foto: HO/Kemenpora)

Menpora Sebut Naturalisasi Pemain Hanya Kebutuhan Jangka Pendek Timnas Indonesia

Kautsar Halim • 09 November 2022 08:04
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan bahwa langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain tim nasional sepak bola merupakan kebutuhan jangka pendek demi mempercepat peningkatan prestasi timnas Indonesia.
 
Hal tersebut disampaikan Zainudin ketika menanggapi proses naturalisasi pesepak bola Belanda Shayne Pattynama yang telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Selasa 8 November.
 
Sebelum Shayne, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh agar disetujui menjadi WNI. Proses naturalisasi keduanya pun hampir rampung atau tinggal menanti momen mengucapkan sumpah sebagai WNI.

Meski demikian, Zainudin tak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI, kata dia, tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.
 
“Kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kami naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan,” kata Zainudin seperti dilansir Antara dalam siaran pers Kemenpora. 
 
“Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek,” tandasnya.
 
Politikus Golkar itu tak menampik bahwa naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak, salah satunya kebutuhan timnas senior untuk melakoni pertandingan-pertandingan FIFA Matchday maupun Piala AFF demi meningkatkan ranking Indonesia di level dunia.
 
Dalam upaya mendukung pembinaan sepak bola usia dini, Zainudin menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah meluncurkan Papua Football Academy (PFA) di Jayapura yang merupakan sekolah sepak bola khusus anak-anak Bumi Cenderawasih dengan rentang usia 14 - 15 tahun. Di sana, bibit-bibit pesepak bola Tanah Air mendapat pelatihan tentang kedisiplinan dan teknik bermain dari para pelatih berpengalaman.
 
“Itu adalah komitmen kami dengan PSSI. Bahkan sekarang sebagai wujud dari komitmen itu, untuk pembinaan usia dini PSSI dan Kemenpora bekerja sama melakukan kursus pelatih bagi mantan-mantan pemain tim nasional yang sekarang masih berlangsung di Bali,” kata Zainudin.
 
Melalui kursus itu, para pelatih dalam negeri diharapkan bisa memiliki sertifikat C sehingga mempunyai reputasi dan kemampuan mumpuni untuk mendidik anak-anak usia dini sebagai calon pemain sepak bola masa depan.
 
“Mudah-mudahan hasil yang kami hasilkan bersama ini akan membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia,” pungkasnya. (ANT)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan