Setelah kalah dari Inggris dan ditahan imbang Republik Ceko, Kroasia sempat berada dalam tekanan besar karena berpotensi gugur pada fase grup. Beruntung, itu tidak terjadi karena mereka mampu bangkit dan menang ketika melawan Skotlandia.
Nikola Vlasic membawa Krosia unggul lebih dulu sebelum akhirnya kedudukan imbang 1-1 gegara gol Callum McGregor pada pengujung babak pertama. Menginjak babak kedua, Kroasia tampil lebih baik dan memastikan kemenangan lewat gol Luka Modric dan Ivan Perisic.
Penampilan Modric sempat dipertanyakan karena hasil negatif Kroasia pada dua laga sebelumnya. Tapi, gelandang berusia 35 tahun itu sudah menjawabnya dengan melancarkan tendangan ke sudut gawang menggunakan punggung kaki untuk mengembalikan keunggulan Kroasia atas Skotlandia.
"Tak ada yang tahu pasti bagaimana Luka bisa terus mempertahankan levelnya begitu tinggi," kata Dalic seperti dikutip Reuters.
"Kita selalu memperkirakan Luka akan memudar atau kehilangan kekuatannya. Dia adalah orang yang membuat seluruh tim kompak dan tidak mudah menyerah," tambahnya.
Atas kontribusi tersebut, Modric langsung menjadi pemain tertua Kroasia yang pernah mencetak gol di putaran final Euro (35 tahun 286 hari). Tapi, dia juga masih memegang rekor sebagai pencetak gol termuda Kroasia yang diukirnya ketika berusia 22 tahun pada 2008 silam.
"Apa pun yang saya katakan soal Luka dan permainannya tidak akan cukup. Saya bangga sekali kepada dia, bangga bisa melatih dia, dan karena dia menjadi bagian tim kami," tutup Dalic yang timnya bakal bentrok dengan runner-up Grup E di babak 16 besar.
Persaingan Grup E sendiri masih sengit karena Swedia berada di puncak dengan koleksi 4 poin, diikuti Slovakia 3 poin, Spanyol 2 poin dan Polandia 1 poin. Laga pamungkas mereka akan dimainkan secara serentak pada Rabu 23 Juni pukul 23.00 WIB. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
