"Pertandingan berakhir lima menit lebih awal dengan skor 1-1. Para pemain Jerman meninggalkan lapangan setelah Jordan Torunarigha dilecehkan secara rasial," tulis Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) dalam akun Twitter seperti dikutip AFP.
Pelatih kepala Jerman Stefan Kuntz turut membela anggota skuadnya yang berusia 23 tahun itu. Menurutnya, aksi meninggalkan lapangan itu sudah keputusan paling tepat.
"Ketika salah satu pemain kami dilecehkan secara rasial, maka bermain bukan lagi pilihan," kata Kuntz melalui akun Twitter DFB.
Sementara itu dalam kicauan Federasi Sepak Bola Honduras di Twitter, mereka mengatakan bahwa situasi pelecehan rasial itu terjadi karena "kesalahpahaman di lapangan".
Sejatinya pada Februari 2020 lalu, Torunarigha yang juga bek tengah Hertha Berlin pernah dikeluarkan dari lapangan karena bereaksi terhadap dugaan aksi rasisme penggemar Schalke saat kalah di Piala Jerman.
Dalam kejadian tersebut, Torunarigha yang merupakan keturunan Nigeria mengambil sebuah botol air dan membantingnya ke tanah sebelum dihadiahi kartu merah karena pelanggaran kartu kuning kedua. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id