"Sebelum pertandingan, saya sudah mengingatkan kepada pemain bahwa Singapura kuat dalam situasi 'set piece'. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan bikin kesalahan," kata Tae-yong dalam konferensi pers seusai laga seperti dikutip dari Antara.
"Namun ternyata, kami kurang fokus dan datanglah dua gol dari sana," tambahnya.
Singapura yang tiga pemainnya kena kartu merah dalam laga tersebut memang bisa mencetak sepasang gol lewat skema bola mati. Song Ui-Young menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang akibat tendangan bebas pada menit 45+4, sedangkan Shahdan Sulaiman membuat Singapura berbalik unggul menjadi 2-1 lewat tendangan bebas pada menit ke-74.
Sementara itu, semua gol kemenangan Indonesia berasal dari Ezra Walian (menit ke-11), Pratama Arhan (menit ke-87), gol bunuh diri Shawal Anuar (menit ke-91), dan Egy Maulana Vikri (menit 105+2). Pertandingan terpaksa dilanjutkan dengan babak tambahan (2x15 menit) karena kedudukan 2-2 tidak berubah hingga laga berakhir.
Padahal pada pengujung babak kedua, Singapura nyaris menang karena mendapat hadiah tendangan penalti yang dieksekusi oleh Faris Ramli pada menit 90+1. Namun, kiper Indonesia Nadeo Argawinata mampu tampil menawan dengan menggagalkan peluang emas tersebut.
Tae-yong pun bisa memaklumi kesulitan para pemainnya ketika menundukkan Singapura yang berstatus sebagai tuan rumah dan rata-rata umur para pemainnya 27 tahun. Menurutnya, skuad Garuda dan The Lions sudah memberikan yang terbaik di lapangan.
"Ini memang bukan laga mudah bagi kami. Para pemain kami juga masih muda, jadi sulit mengendalikan pertandingan. Meski begitu, saya pikir kedua tim sudah bekerja sangat keras," tutup Tae-yong. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
