"Mohon maaf untuk keterbatasan dalam pelaksanaan pertandingan Piala AFF Indonesia versus Thailand, terutama dengan terjadinya insiden pelemparan benda ke bus Thailand menjelang memasuki stadion," ujar Ketua Divisi Pembinaan Suporter PSSI, Budiman Dalimunthe, seperti dilansir Antara, Jumat (30/12/2022)
Menurut Budiman, PSSI, panitia penyelenggara laga dan pihak keamanan sejatinya sudah berkoordinasi dengan komunitas suporter sebelum pertandingan. Bahkan, rapat itu digelar pada Rabu 28 Desember atau sehari sebelum laga bergulir.
Namun, apa yang terjadi di lapangan ternyata tidak sesuai rencana. Untuk itu, PSSI meminta para pemimpin dan penghubung (liaison) suporter untuk semakin meningkatkan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dengan upaya dan usaha yang terbaik, pelaksanaan Piala AFF bisa dijadikan referensi untuk pelaksanaan pertandingan sepak bola lainnya dengan penonton, termasuk Liga 1 dan kompetisi lainnya," tutur Budiman.
Bus yang ditumpangi pemain, pelatih serta ofisial Thailand mendapatkan serangan dari para pendukung Indonesia beberapa saat sebelum memasuki SUGBK. Akibatnya, kaca jendela bus tersebut retak.
Bentuk dukungan tidak terpuji itu juga tidak membantu skuad Garuda keluar sebagai pemenang karena laga berakhir imbang 1-1. Sebelumnya, Indonesia mampu unggul lebih dulu lewat tendangan penalti Marc Klok (menit ke-50), tapi dibalas oleh Thailand lewat gol Sarach Yooyen (menit ke-79). Itu terjadi meski Thailand bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-62 gegara Wichaya Dechmitr kena kartu merah. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News