"Saya sudah 20 tahun enggak ke Indonesia. Tapi setelah melihat kemampuan anak-anak tadi, saya terkejut. Mereka bermain luar biasa," kata Okada yang memimpin timnas Jepang di Piala Dunia 1998 dan 2010.
"Sebenarnya, siapa pelatih anak-anak ini sebelumnya dan dia main di tim apa sih?" tambahnya penasaran.
Klinik pelatihan Okada diketahui melibatkan 20 anak dari SSB Tunas Sepakbola Nusantara Football Academy pada pukul 10.00-12.00 WIB. Okada ikut turun ke lapangan sambil dibantu beberapa asistennya yang memberi pengarahan langsung kepada para pesepak bola muda Tanah Air.
Berdasarkan pantauan medcom.id, klinik pelatihan ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, anak-anak diminta bersenang-senang dengan bola tanpa melakukan tendangan. Misalnya, melempar atau memantul-mantulkan bola ke tanah dengan tangan.
Kedua, anak-anak mulai diajarkan tentang teknik dasar sepak bola yang menggunakan kaki, baik itu menggiring, mengoper, serta menembak. Terakhir atau ketiga, diadakan simulasi gim 5 vs 5 yang mengedepankan unsur sportivitas dan kekompakan tim.
Menjelang tengah hari, mantan penggawa timnas Indonesia Ryuji Utomo turut hadir di lapangan untuk membantu jalannya klinik pelatihan. Terkait itu, dia mengaku senang telah dilibatkan karena menyadari bahwa anak-anak merupakan generasi sepak bola Indonesia di masa mendatang.
"Saya senang banget bisa lihat adik-adik menikmati sepak bola. Metode Okada itu saya lihat menggabungkan intelejensi dan teknik. Terutama yang saya lihat tadi, adik-adik jadi senang menikmati latihan," kata Ryuji kepada awak media di sela-sela coaching clinic.
"Jadi menurut saya, ini bagus sekali. Apalagi yang paling penting dalam pembinaan usia dini adalah mencintai sepak bola itu dulu," tambahnya.
"Mereka harus semangat terus, harus berani untuk bermimpi setinggi-tingginya, dan berkomitmen mewujudkan mimpi itu," lanjut Ryuji berpesan kepada para peserta klinik pelatihan.
Sementara itu, Okada menyarankan agar para investor bisa lebih memperhatikan pembinaan sepak bola usia dini. Sebab menurutnya, masih banyak para investor sepak bola di negara-negara Asia yang kurang peduli dengan regenerasi pemain.
"Baik di Asia Timur atau negara Asia lainnya, termasuk Asia Tenggara, kebanyakan investor menaruh uangnya kepada tim-tim terkuat. Sedangkan untuk anak-anak muda yang hari ini berlatih masih kurang. Jadi sebetulnya, kalau mau mengubah dunia sepak bola itu dengan mengasuh anak-anak yang berlatih hari ini," tutup Okada.
Coaching clinic Takeshi Okada hanya salah satu keseruan dari rangkaian kegiatan ASEAN Mitsubishi Electric Cup™ 2024 Trophy Tour di Jakarta. Selain itu, terdapat sesi Meet & Greet yang dihadiri pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong serta Ryuji Utomo di Atrium F1, fx Sudirman pada hari yang sama dari pukul 11.00-17.00 WIB.
Acara ASEAN Mitsubishi Electric Cup™ 2024 Trophy Tour ini tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum. Tapi, tiket untuk sesi Meet & Greet eksklusif hanya bisa didapat situs resmi ASEAN United FC dan platform media sosial. Penggemar yang hadir juga berkesempatan memenangkan merchandise eksklusif di stan permainan, menyaksikan pertunjukan di tempat, serta berfoto dengan trofi turnamen.
Sebelumnya, ASEAN Mitsubishi Electric Cup™ 2024 Trophy Tour telah singgah di Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, dan Hanoi. Setelah mampir ke Jakarta, gantian Manila yang bakal menjadi perhentian terakhir pada 9 November mendatang.
ASEAN Mitsubishi Electric Cup™ merupakan ajang sepak bola terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang sebelumnya bernama Piala AFF. Kompetisi ini siap kembali diadakan untuk memainkan edisi ke-15 pada 8 Desember mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
