Skuad timnas Tanjung Verde. (DANIEL BELOUMOU OLOMO / AFP)
Skuad timnas Tanjung Verde. (DANIEL BELOUMOU OLOMO / AFP)

Lolos ke Piala Dunia 2026, Tanjung Verde Buktikan Program Pemain Diaspora Butuh Proses

Kautsar Halim • 14 Oktober 2025 21:21
Jakarta: Negara kepulauan di pesisir barat Afrika, Tanjung Verde, berhasil membuat kejutan dengan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Namun, kesuksesan itu tidak diraih dengan mudah karena dilakukan lewat program pemain diaspora sejak satu dekade silam.
 
Sebelumnya, Tanjung Verde mendapat tiket ke Piala Dunia setelah mengalahkan Eswatini dengan skor 3-0 pada laga ke-10 Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika. Gol-gol Tanjung Verde saat itu dicetak oleh Dailon Livramento (48’), Willy Semedo (54’) dan Stopira (90’+1).
 
Dengan kemenangan tersebut,  Tanjung Verde jadi memimpin klasemen akhir Grup D dengan koleksi 23 poin atau unggul dua angka dengan Kamerun yang bertengger di posisi dua. The Blue Sharks--julukan timnas Tanjung Verde lantas berhak lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 karena berstatus sebagai juara Grup D.
 

Baca juga: Tanpa Mbappe Prancis Tertahan, Ukraina Jinakkan Azerbaijan


Pencapaian tersebut menjadi sejarah baru karena timnas Tanjung Verde belum pernah ke Piala Dunia sebelumnya. Selain itu, Tanjung Verde merupakan negara kecil yang populasinya hanya sekitar 525.000 jiwa. Mereka artinya, menjadi negara terkecil kedua setelah Islandia yang pernah lolos ke Piala Dunia pada edisi 2018.

Namun, keberhasilan Tanjung Verde ke Piala Dunia 2026 tidak didapat secara instan. Federasi sepak bola di negaranya membangun timnas dengan fondasi yang kokoh dan melalui proses yang cukup panjang. Bahkan, program pencarian pemain diaspora sempat menjadi andalan federasi sejak lebih dari 10 tahun lalu.
 
Para penduduk Tanjung Verde diketahui banyak yang melakukan migrasi ke Eropa terutama ke Portugal. Hal tersebut lantas dimanfaatkan Federasi Sepak Bola Tanjung Verde untuk menjaring para pemain diaspora berbakat dan mengumpulkan data melalui agen pemain.
 
“Asosiasi sepak bola merancang strategi baru untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta dari diaspora Tanjung Verde yang besar,” kata agen pemain, Tony Araujo, seperti dikutip dari Reuters.
 
"Proses identifikasi talenta dan rekrutmen global mulai membuahkan hasil besar pada 2013 atau ketika untuk pertama kali lolos ke putaran final Piala Afrika pertama,"  tambah Araujo.
 
Araujo diketahui sudah menjalin kerja sama sekitar 10 tahun untuk membantu mencarikan pemain diaspora berbakat berdarah Tanjung Verde. Kemudian menariknya, para pemain Tanjung Verde yang bakal tampil di Piala Dunia 2026 didominasi diaspora yang lahir atau besar di Eropa.
 
Beberapa nama pemain Tanjung Verde, termasuk Pica disebutkan sempat lahir di Irlandia. Lalu, terdapat Sideny Lopes, Jamiro Monteiro Duarte bersaudara Deroy, Leros Duarte, Garry Rodrigues dan Dailion Livramento yang besar di Belanda.
 
Pemain diaspora Tanjung Verde dari Portugal terdiri dari Bruno Varela, Wagner Pina, Telmo Arcanjo, Helio Varela, dan Heribarto Tavares. Kemudian, terdapat beberapa pemain yang besar di Prancis, seperti Steven Moreira dan Willy Semedo. Sebagian besar dari mereka juga sudah berkarier di klub-klub Eropa.
 
Cara Tanjung Verde memperkuat timnasnya diharapkan dapat dipahami para pencinta sepak bola Tanah Air agar lebih menghargai proses yang juga dilakukan timnas Indonesia. Sebab, jika program naturalisasi pemain tidak dilakukan dengan benar, bisa saja dikenakan sanksi oleh FIFA, seperti yang terjadi kepada timnas Malaysia. (Victor Rodam Matrano)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan