Pertahanan Thailand sangat kuat dan sukses menahan gempuran The Golden Star Warrior, julukan Vietnam, yang mengejar defisit dua gol akibat kalah di leg pertama semifinal.
Sejak awal laga, agresivitas terus ditunjukkan pemain asuhan Park Hang-seo yang menggempur pertahanan Thailand. Kuatnya lini pertahanan Thailand yang dikomandoi Manuel Bihr, dan penampilan cemerlang kiper di bawah mistar membuat Vietnam kesulitan mencetak gol.
“Saya sangat bangga dengan upaya yang dilakukan para pemain saat bertahan, terutama di babak kedua, itu adalah penampilan yang luar biasa," ujar Polking seperti dimuat situs remi Piala AFF.
“Ini menunjukkan semangat tim yang luar biasa dari cara para pemain berjuang satu sama lain, berdiri bersama dan menangani tekanan bola panjang dari Vietnam."
“Saya tidak pernah berpikir saya akan mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan upaya defensif dan tentu saja kami harus lebih baik dengan bola, tetapi itu adalah masterclass dalam bertahan,” ujar pria berpaspor Brasil itu.
Thailand menyingkirkan juara bertahan, Vietnam, dari Piala AFF 2020, dan memastikan tempat mereka di final minggu depan setelah hasil imbang tanpa gol di leg kedua semifinal melengkapi kemenangan agregat 2-0.
Meski berhasil menahan imbang Vietnam dan lolos ke final, Thailand harus membayar mahal karena kehilangan kiper mereka, Chatchai Budprom.
Di leg pertama final, Thailand juga harus tanpa bek Theerathon Bunmathan, yang absen karena akumulasi kartu kuning. Tetapi Thailand adalah juara terbanyak di ajang Piala AFF. Sejak 1996, tim Gajah Perang sudah pernah lima kali juara.
Ini menjadi final kesembilan mereka. Ini menjadi pertemuan keempat Thailand dan Indoensia di final. Dari tiga final terdahulu, Thailand selalu menang.
Video: Sorak Sorai Keluarga Pemain Timnas saat Nobar Indonesia Vs Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News