Seperti dilansir Reuters, trotoar di sekitar Wembley sudah lengket karena bir dan menyerupai karpet sebuah bar pada jam makan siang. Kemudian, yel-yel nyanyian para suporter berkumandang sambil dipantau para petugas polisi.
Suasana jelang final Euro 2020 di London. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Sejumlah orang berkemah dan ribuan orang mengantre untuk masuk ke taman pub sebelum jam makan siang. Sedangkan lainnya, ada yang memadati alun-alun kota.
Sekira empat jam sebelum sepak mula dimulai, jalanan Wembley dipadati pendukung yang keluar dari stasiun bawah tanah. Kaleng dan botol bir beterbangan dan asap pekat dari suar membumbung di atas kerumunan suporter Inggris.
Suasana jelang final Euro 2020 di London. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Tiga jam sebelum sepak mula, polisi mulai mengimbau para pendukung yang tidak punya tiket agar tidak mendekati Wembley sembari mengeluhkan beberapa kasus pembakaran suar di sekitar stasiun kereta api London.
Adegan meriah dari dalam Wembley juga menjalar ke berbagai penjuru Inggris. Gus McKay, seorang suporter Inggris berusia 53 tahun asal Bradford-on-Avon, turut bergabung ke Alun-Alun Leicester di London pusat.
"Saya pikir ini luar biasa. Saya sudah menunggu momen ini sepanjang hayat," katanya.
Sentimen serupa disuarakan oleh Dave Woodall dari York yang mengatakan: "Saya masih berusia satu tahun ketika kami menjuarai Piala Dunia dan ini mimpi yang tidak pernah akan kesampaian".
"Jadi, saya seperti bocah menyambut Natal. Ini perasaan terbaik yang pernah saya alami. Saya harus bergabung dan tidak bisa melewatkannya," tutur Woodall.
Sekadar informasi, ini merupakan penampilan pertama Inggris di partai puncak Euro sekaligus final pertama mereka di turnamen internasional semenjak menjuarai Piala Dunia 1966. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News