Seperti diinformasikan dalam rilis yang diterima medcom.id, pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan mereka berlangsung di Jakarta pada Selasa 10 Juni 2025. Prosesnya dipimpin oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Widodo, yang didampingi oleh Plh. Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal AHU (Ditjen AHU), Hantor Situmorang.
Dalam sambutannya, Widodo menjelaskan bahwa naturalisasi ini bukan sekadar perubahan status kewarganegaraan semata. "Namun juga, tentang harapan dan cita-cita besar dalam rangka membangun kemajuan Indonesia," ujar Widodo.
Naturalisasi Atlet diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, di mana dalam hal ini pewarganegaraan dilakukan melalui mekanisme kepentingan negara atau bagi orang asing yang telah berjasa bagi negara.
Baca juga: PSSI Umumkan Akira Higashiyama sebagai Pelatih Timnas Putri U-19
Pada proses naturalisasi ini, Kementerian Hukum didukung juga oleh Tim Pemeriksa dan Penelitian Pemberian Pewarganegaraan (TP4) yang terdiri Ditjen AHU, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Organisasi Olahraga yang terkait. Kemudian, terdapat partisipasi Kementerian Sekretariat Negara, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Intelijen Negara, serta PSSI.
Meski demikian, para atlet yang dinaturalisasi tetap harus melewati serangkaian tahapan, termasuk mengikuti rapat dalam rangka meminta pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Ada pun, beberapa agenda yang menjadi target jangka panjang timnas putri meliputi menempati ranking 50 besar FIFA (10 besar Asia), lolos di setiap putaran final AFC Women Asian Cup dan lolos ke FIFA Women World Cup 2035.
Penambahan atlet diaspora dalam skuad timnas putri Indonesia bukan hal baru karena sempat dilakukan juga pada 2024 dengan menaturalisasi Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu. Mereka semua diharapkan dapat meningkatkan performa timnas putri di berbagai ajang internasional dan mengharumkan nama bangsa.
Widodo menambahkan, kehadiran atlet diaspora yang memiliki darah keturunan Indonesia merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan kesempatan yang sama untuk membela Merah Putih. Kemudian, proses naturalisasi ini dilakukan demi kepentingan prestasi olahraga nasional.
“Menteri Hukum sudah memberi arahan untuk mendukung dan mempercepat semua proses naturalisasi yang memiliki kepentingan prestasi nasional dan kebanggaan bangsa, tentu dengan ketentuan peraturan peundang-undangan di bidang kewarganegaraan," tutup Widodo.
Profil Singkat Pemain
1. Emily Julia Frederica Nahon memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya yang neneknya lahir di Bogor, Jawa Barat. Bek tengah yang berkarier pada musim 2023/2024 itu dipromosikan ke tim U-19 ADO Den Haag (Level 1 Belanda) dan kerap kali bermain di tim senior.
2. Felicia Victoria de Zeeuw memiliki garis keturunan Indonesia dari nenek pihak ibu yang lahir di Jakarta. Kariernya sebagai gelandang serang dimulai pada musim 2021/2022 dengan menjadi pemain Tim U-16 ADO Den Haag yang dilanjutkan dengan menjadi pemain Tim U-19 pada musim 2023/2024. Setahun kemudian atau pada musim 2024/2025 Felicia sempat dipercaya tampil dengan Tim Senior, sebelum akhirnya kembali ke Tim U-17.
3. Iris Joska de Rouw yang akan diandalkan sebagai kiper timnas sepak bola wanita Indonesia memiliki garis keturunan Tanah Air dari neneknya yang lahir di Lumajang, Jawa Timur. Dia sempat menghabiskan tiga musim di tim Youth Sparta Rotterdam (2019 - 2022) dan sudah dipromosikan ke tim senior pada saat ini.
4. Isa Guusje Warps memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya yang lahir di Padang, Sumatera Barat. Penyerang sayap kanan ini mengawali karier dengan klub Belgia KRC Genk Ladies dan masuk tim senior di sana sampai akhir musim 2023/2024. Tapi pada musim 2024/2025, Isa kembali berlabuh ke tim Belanda NAC Breda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
