Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Foto: Dok. PSSI)
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Foto: Dok. PSSI)

4 Alasan Pendukung Timnas Berharap Kontrak Shin Tae-yong Diperpanjang

Adri Prima • 31 Januari 2024 18:46
Jakarta: Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke babak 8 besar Piala Asia Qatar menghadirkan spekulasi kalau posisi pelatih Shin Tae-yong tengah terancam. 
 
Skuad Garuda sebenarnya sukses mencapai target, yakni lolos dari fase grup alias melaju ke babak 16 besar. Hanya, kekalahan besar 4-0 atas Australia membuat banyak pihak mulai nyinyir dan menyuarakan agar pelatih Indonesia Shin Tae-yong (STY) sudah saatnya diganti. 
 
Meski begitu, tidak sedikit pula penggemar bola tanah air yang membela Shin Tae-yong dan berharap ia tetap menukangi Timnas Indonesia. Bahkan terbaru muncul petisi agar PSSI memperpanjang kontrak STY. 

Berikut ini beberapa alasan pendukung Timnas berharap kontrak STY diperpanjang:

1. Kebiasaan PSSI gonta-ganti pelatih


Mayoritas penggemar sepak bola Indonesia sepakat kalau Timnas Indonesia saat ini sudah di jalur yang tepat. Baik dari segi permainan maupun mentalitas para pemain yang semakin terasah di era STY. 
 
Penggemar juga menilai kalau PSSI harus menghilangkan kebiasaan gonta-ganti pelatih saat permainan Timnas Indonesia sudah mulai membaik. 
 
"Petisi ini dibuat karna Mayoritas Pendukung Timnas Indonesia di media sosial mendukung perpanjangan kontrak STY sesegera mungkin, dan adanya rekam jejak terhadap kebiasaan PSSI untuk mengganti Pelatih saat Proses Timnas sedang sangat baik seperti era Luis Milla adalah hal yang sangat mencemaskan kami sebagai Suporter Timnas," tulis petisi tersebut. 

2. Pencapaian Timnas di era STY


Alasan berikutnya adalah STY mampu mengangkat Timnas Indonesia untuk meraih pencapaian dan prestasi yang lebih baik dibanding era pelatih-pelatih sebelumnya. Terbaru, STY membawa Indonesia mencatatkan rekor lolos ke 16 besar Piala Asia Qatar hingga mengangkat ranking Indonesia di peringkat FIFA.
 
"STY berhasil meloloskan Indonesia ke Piala Asia setelah 17 tahun dan untuk pertama kalinya Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia, STY juga untuk pertama kalinya meloloskan Indonesia ke Piala Asia U23, selain itu STY juga membawa perubahan signifikan ke ranking Indonesia dari peringkat 176 ke 142 FIFA," lanjut isi petisi. 
 
Baca juga: Gagal Taklukkan Australia, Timnas Garuda Masih Sesuai Target?
 

3. Khawatir STY dibajak negara lain


Pertimbangan ketiga kenapa PSSI harus segera memperpanjang kontra STY karena khawatir ia akan dibajak oleh negara lain. Pencapaian STY bersama Timnas tentunya juga diamati oleh negara-negara lain khususnya di regional Asia dan Asia Tenggara, sehingga bukan tidak mungkin pelatih asal Korsel tersebut masuk dalam radar mereka. 
 
"Seharusnya tidak ada lagi alasan PSSI menunda atau mengulur ngulur waktu untuk perpanjangan kontrak STY, karna yang kami khawatirkan akan ada negara-negara yang akan melakukan penawaran terhadap STY selama nasibnya digantung PSSI," demikian isi dari salah satu paragraf petisi.

4. Target STY kepada PSSI tak bisa jadi acuan


Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih membahas masa depan STY. Menurut Erick, pertimbangan kontrak STY berdasarkan profesionalitas, termasuk target yang ditawarkan STY ke federasi. 
 
"Saya kan orang profesional, jadi saya pegang prinsip itu. Kesepakatan saya dan STY yang kontraknya habis hingga Juni, ada dua parameter, yakni Timnas senior lolos 16 besar Piala Asia yang kemarin dan 8 besar Piala Asia U-23. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027," ujar Erick Thohir mengutip dari laman resmi PSSI.
 
Pernyataan Erick Thohir juga direspons penggemar Timnas dalam petisi perpanjangan kontrak STY. Menurut mereka, target lolos 8 besar Piala Asia U-23 tidak bisa menjadi penentu nasib STY karena turnamen tersebut tidak masuk agenda FIFA.
 
"Perihal perjanjian target antara Ketum PSSI dan STY untuk lolos ke 8 besar Piala Asia U23 tidak bisa dijadikan acuan nasib STY, karna event ini Tidak masuk dalam agenda FIFA, tidak ada jaminan Klub akan melepas pemain Abroad karna tidak ada keharusan, akankah Proses Timnas Indonesia selama 4 tahun yang sudah baik ini akan dipertaruhkan hanya demi Turnamen yang bukan agenda FIFA?" tegas petisi tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan