Menu latihan keras yang diberikan pelatih menjadi rutinitas yang dilakoni para penggawa Garuda Muda selama di Jerman. Beberapa uji coba pun sudah dijalani oleh pemain dengan hasil yang beragam.
Selain perihal kemampuan taktikal yang dimatangkan, aspek asupan yang dikonsumsi oleh pemain juga tetap dijaga agar kondisi tubuh terjaga. Dicky Mohammad Shofwan selaku dokter timnas U-17 selalu memerhatikan asupan yang akan dikonsumsi oleh para pemain selama di Jerman.
"Untuk sarapan, makanan dengan karbo yang tinggi karena setelahnya pemain langsung latihan pagi. Siangnya, makan normal, karbo, protein, dan serat seimbang. Untuk malamnya, pemain dianjurkan untuk makan rendah karbo namun tinggi protein sebagai recovery," ujar Dicky seperti tertuang dalam situs resmi PSSI, Sabtu (14/10/2023).
Jika dibandingkan dengan di Indonesia, makanan di Jerman terbilang aman karena banyak masakan Eropa yang minim bumbu dan diolah dengan cara direbus atau dipanggang.
"Di Jerman ini terbilang aman untuk makanannya karena kebanyakan cara olahan makanannya itu dengan direbus atau di-grill sehingga meminimalisasi lemak berlebih yang terkandung dalam makanan," kata Dicky.
Di samping itu, selama menjalani pemusatan latihan, Iqbal dkk selalu dipantau komposisi tubuh mereka, khususnya muscle mass dan body fat. Nantinya hasil dari tes itu bisa didiskusikan dengan tim pelatih untuk mengatur para pemain agar dapat menyeimbangkan nutrisi yang mereka konsumsi, sehingga dapat memaksimalkan potensi di lapangan.
"Biasanya dua minggu sekali kita tes, untuk cek komposisi tubuh para pemain. Dari hasil itu kita bisa tahu apa saja yang harus diperbaiki, terutama untuk muscle dan body fat para pemain," tutup Dicky. (pssi.org)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News