Piala Dunia FIFA 2030 disebutkan akan terselenggara secara bersama oleh Maroko, Portugal, dan Spanyol. Keputusan ini menandai kembalinya Piala Dunia ke Eropa setelah edisi 2026 di Amerika Utara.
Sebagai bentuk penghormatan atas seabad penyelenggaraan Piala Dunia, FIFA juga memutuskan untuk menggelar tiga pertandingan di negara-negara pencetus Piala Dunia: Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Masing-masing negara akan menjadi tuan rumah satu pertandingan.
Sementara itu, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034. Keputusan ini menandai pertama kalinya Piala Dunia digelar di Timur Tengah sejak edisi 2022 di Qatar. Penunjukan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 juga menunjukkan komitmen FIFA dalam mengembangkan sepak bola di berbagai benua.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan pesan positif persatuan di tengah kondisi dunia yang terpecah.
"Dalam dunia yang terpecah saat ini, di mana tampaknya tidak ada lagi yang bisa sepakat mengenai apa pun, mampu menyepakati sesuatu seperti itu jelas merupakan pesan persatuan dan kepositifan yang luar biasa. Kita membutuhkan pesan-pesan seperti itu pada era ini," ujar Infantino.
Proses penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 telah berlangsung secara cermat dan transparan. FIFA menekankan komitmennya untuk menciptakan keselarasan dan rotasi antar konfederasi dalam siklus tuan rumah turnamen.
Selain pengumuman tuan rumah Piala Dunia, Kongres Luar Biasa FIFA juga menyetujui prinsip-prinsip anggaran untuk Piala Dunia Antarklub 2025. Nantinya, seluruh pendapatan yang dihasilkan dari turnamen ini akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan sepak bola di level klub. (Laura Oktaviani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
