"Sepertinya, Tajikistan sudah oke. Namun, Bolivia tampaknya mendapatkan tawaran dari Arab Saudi dengan 'match fee' lebih besar. Jadi, kami terus bernegosiasi dengan mereka. Kalau tidak bisa, kami akan cari lawan lain yang selevel (dengan Bolivia)," ujar Indra seperti dilansir Antara Senin (13/2/2023).
Indra yang pernah menjadi pelatih timnas U-22 di SEA Games 2023 itu melanjutkan, jumlah "match fee" atau upah pertandingan menjadi salah satu penentu ketika mengundang negara yang berperingkat 100 FIFA atau di atasnya, seperti Bolivia.
Per 22 Desember 2022, Bolivia memang menduduki posisi ke-82 ranking FIFA, sedangkan Tajikistan duduk di anak tangga ke-108. Sementara itu, Indonesia sendiri berada di posisi ke-151 ranking FIFA.
Meski demikian, Indonesia merupakan tim terbaik kelima bila dibandingkan dengan negara-negara dalam naungan AFF. Vietnam menjadi negara dengan peringkat FIFA terbaik di lingkup AFF dengan menempati posisi ke-96. Di bawahnya ada Thailand (111), Filipina (134), Malaysia (145) dan Indonesia (151).
"Negara-negara di posisi 100 ke atas di peringkat FIFA biasanya sudah memasang tarif laga. Mereka meminta 'match fee' yang tidak sedikit," kata Indra, tanpa memberitahukan berapa nilai "match fee" yang ditawarkan PSSI untuk Bolivia.
PSSI sengaja memilih lawan yang lebih kuat pada FIFA Matchday demi mendongkrak ranking Indonesia. Pada pertandingan persahabatan FIFA sebelumnya di Tanah Air pada September tahun lalu, Indonesia berhasil menaklukkan Curacao dengan skor 2-1 dan 3-2. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News