Ketum PSSI Erick Thohir (tengah). (Foto: Dok. PSSI)
Ketum PSSI Erick Thohir (tengah). (Foto: Dok. PSSI)

Ini Alasan PSSI tidak Bisa Buru-buru Mencari Pelatih Anyar Timnas Indonesia

Kautsar Halim • 24 Oktober 2025 21:01
Jakarta: Ketum PSSI, Erick Thohir, membeberkan alasan pihaknya tidak bisa buru-buru mencari pelatih anyar timnas Indonesia. Sebab menurut Erick, prioritas utama saat ini adalah memulihkan kembali kepercayaan komunitas sepak bola internasional terhadap Indonesia setelah dua peristiwa yang menimbulkan dampak reputasional.
 
Peristiwa pertama, pengakhiran kerja sama lebih awal dengan tim kepelatihan Patrick Kluivert dkk, yang berujung pada banjir kecaman di media sosial usai kegagalan timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
 
Peristiwa kedua, yang tak kalah serius, maraknya pemberitaan hoaks di sejumlah media nasional tentang keluarnya Jepang, Korea Selatan dan Irak dari AFC — berita yang tidak memiliki sumber valid, namun menyebar luas hingga menjadi perhatian media dan pejabat AFC.

"Yang pasti, tidak mudah dan tidak bisa buru-buru mencari pelatih karena kondisi ini. Saya harus sosialisasi ke sepak bola internasional tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan berusaha meraih kembali kepercayaan komunitas sepak bola dunia terhadap kita,” kata Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB) seperti tertuang dalam keterangan resmi PSSI, Jumat (24/10/2025).
 

Baca juga: Erick Thohir Minta Tolong untuk Tidak Merundung Pemain Timnas


Erick menjelaskan, insiden pemberitaan hoaks tersebut telah menimbulkan pertanyaan serius dari anggota dan pejabat AFC kepada delegasi Indonesia yang dipimpin Sekjen PSSI, Yunus Nusi, saat menghadiri AFC Awards di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu.
 
"Teman-teman media ingat, AFC media sangat memantau pemberitaan di Tanah Air. Kami di Riyadh dicecar oleh anggota AFC dan media mereka soal kevalidan berita itu. Mereka heran dan mempertanyakan sumbernya, karena dinilai media di Indonesia menyebarkan berita tidak benar," ungkap Yunus yang mendampingi Erick.
 
Erick menilai, dua peristiwa tersebut harus menjadi pembelajaran penting bahwa reputasi sepak bola tidak hanya dibangun di lapangan, tetapi juga melalui integritas dan  komunikasi yang baik. Kesalahan berita, ujar Erick, bisa merusak citra Indonesia yang selama ini tengah diperhitungkan dalam percaturan sepak bola Asia.
 
"Ini pelajaran buat kita semua. Kita harus hati-hati. Kepercayaan internasional tidak datang begitu saja. Harus dijaga dan dibangun. Karena itu, saya tidak mau asal cepat menunjuk pelatih. Kita harus bangun dulu kembali kepercayaan itu secara bertahap untuk bisa dapatkan pelatih Timnas," tutup Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan