Skuat Mesir merayakan keberhasilan ke final Piala Afrika 2021-Foto Istimewa
Skuat Mesir merayakan keberhasilan ke final Piala Afrika 2021-Foto Istimewa

Piala Afrika 2021

Menang Adu Penalti atas Kamerun, Mesir Susul Senegal ke Final

Antara • 04 Februari 2022 06:24
Jakarta: Timnas Mesir lolos ke final Piala Afrika 2021 setelah mengalahkan tuan rumah Kamerun 3-1 lewat adu penalti setelah selama 120 menit skor tetap 0-0 dalam pertandingan semifinal di Stadion Olembe, Yaounde, Kamerun, Jumat 4 Februari 2022 dini hari WIB.
 
Penjaga gawang Mohamed Abou Gabal menjadi pahlawan kemenangan Mesir dengan memblok tendangan penalti Harold Moukoudi dan James Lea-Siliki, sebelum tendangan Clinton Njie melebar dari gawang yang praktis memupus impian Kamerun ke partai puncak.
 
Mohamed Salah yang biasanya menjadi penendang penalti kelima untuk skuatnya, tidak perlu turut menendang penalti karena Mesir cukup mengutus tiga penendangnya saja untuk melaju ke pertandingan final melawan Senegal di Stadion Olembe, Ahad lusa atau Senin dini hari WIB.

Hasil ini membuat Salah akan menghadapi rekan satu timnya di Liverpool, Sadio Mane. Mesir memburu mahkota Afrika kedelapannya, sebaliknya Senegal berusaha mendapatkan gelar juara Afrika pertamanya.
 
Kamerun masih bertanding dalam perebutan tempat ketiga melawan melawan Burkina Faso, sehari sebelum pertandingan final itu.
 
Laga semifinal kedua kesebelasan tersukses di Afrika ini berlangsung 10 hari setelah bencana di stadion ini, ketika delapan orang tewas dan 38 terluka pada babak 16 besar saat Kamerun mengalahkan Kepulauan Comoros.
 
Konfederasi Sepak Bola Afrika sempat menutup stadion sementara, sambil menunggu penyelidikan atas peristiwa tersebut dengan mencoret venue ini dari perempat final. Akhirnya lampu hijau diberikan dan stadion dibuka kembali untuk laga perebutan tempat ketiga dan final.
 
Mesir berusaha membalas dendam atas kekalahan 1-2 dalam final Piala Afrika 2017 dari Kamerun ketika Vincent Aboubakar masuk sebagai pemain pengganti untuk mencetak gol kemenangan di Libreville lima tahun lalu.
 
Aboubakar yang kini menjadi kapten Timnas Kamerun dan pencetak gol terbanyak dalam turnamen dengan enam gol, tampil percaya diri dalam laga ini. Sebaliknya Salah sering berjuang sendirian di lini serang Mesir, karena kurangnya pasokan bola kepada dia.
 
Salah sempat menyia-nyiakan peluang emas untuk memecahkan kebuntuan pada awal babak kedua, ketika back-pass Martin Hongla mengarah kepada striker Mesir itu.
 
Aboubakar sendiri kesulitan menciptakan dampak untuk timnya, sekalipun tuan rumah mendominasi babak pertama dan hampir unggul pada menit ke-18 ketika Michael Ngadeu menanduk bola namun membentur mistar gawang.
 
Samuel Oum Gouet juga hampir mencetak gol ketika tendangan jarak jauhnya tipis melenceng dari gawang pada babak kedua.
 
Mesir yang sering menyia-nyiakan peluang terlihat seperti memainkan waktu dan membuat frustrasi lawannya. Lini tengah Mesir memang tangguh, serta siap berjibaku sampai bek tengah Mahmoud Hamdy El Wensh harus diperban karena luka di kepala.
 
Mesir harus kehilangan pelatih mereka, Carlos Queiroz, yang diganjar kartu merah saat akhir waktu normal karena emosional di pinggir lapangan.
 
Laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, kali ketiga bagi Mesir selama fase knockout. Sebelumnya Salah dan kawan-kawan membutuhkan adu penalti saat menyisihkan Pantai Gading di 16 besar. Serta tambahan waktu setengah jam untuk mengalahkan Maroko di perempat final.
 
Skor 0-0 memaksa harus dituntaskan dengan adu penalti. Tiga penendang penalti Mesir sukses menjalankan tugasnya, sedangkan Aboubakar menjadi satu-satunya dari empat penendang Kamerun yang berhasil menyarangkan bola ke gawang Mesir.
 
Mohamed Salah memimpin Mesir ke final untuk bertemu rekan satu timnya di Liverpool, Sadio Mane, dalam laga final Senin dini hari WIB.
 
Video: 8 Pemain Timnas Garuda Positif COVID-19

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan