Rafael Struick (kiri). (Foto: Dok. PSSI)
Rafael Struick (kiri). (Foto: Dok. PSSI)

Piala Asia U-23 2024

Analisa Coach Justin tentang Pengganti Struick di Timnas U-23

Friko Simanjuntak • 29 April 2024 08:10
Jakarta: Pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong harus memutar otak untuk menurunkan skuad terbaik jelang laga melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin 29 April malam WIB. Pasalnya, timnas U-23 tidak akan diperkuat penyerang andalan, Rafael Struick.
 
Pemain keturunan Belanda itu dipastikan absen dalam laga Indonesia kontra Uzbekistan lantaran harus menjalani sanksi larangan bermain satu pertandingan akibat akumulasi kartu. Penyerang klub Belanda ADO Den Haag ini sudah menerima dua kartu kuning, yakni saat laga melawan Yordania (fase grup) dan Korsel di babak perempat final.
 
Absennya, Struick tentu menyisakan pekerjaan besar bagi pelatih Shin Tae-yong untuk mencari pengganti sepadan. Pasalnya, penampilan Struick sejauh ini cukup mengesankan, dan puncaknya terjadi pada laga melawan Korsel dimana ia memborong dua gol yang akhirnya membawa Garuda Muda menang lewat adu penalti 11-10 setelah sebelumnya bermain imbang 2-2 di waktu normal.

Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana tak menutup mata bahwa absennya Struick bisa jadi kerugian besar buat timnas U-23. Ia menilai, penyerang berusia 21 tahun itu memiliki peran yang penting bagi skuat Garuda Muda, kendati baru menunjukkan ketajamannya di laga melawan Korsel.
 
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Coach Justin ini memberikan pandangannya terhadap dua pemain yang mungkin akan dipilih STY untuk mengisi pos yang ditinggalkan Rafal Struick, yakni Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, meski untuk laga semifinal nanti Coach Justin meyakini STY akan lebih memilih Sananta.
 
"Antara Struick dan Sananta, kita membicarakan dua tipe striker yang berbeda. Yang satu sangat mobile, sementara satunya lagi real striker. Dan gue yakin STY sudah punya pilihan (untuk semifinal)," ujar Coach Justin di tayangan Instagram Live Medcom Hari Ini," Jumat (26/4).
 
"Kalau Sananta main, Witan (Sulaeman) dan Marcelino (Ferdinan) harus lebih dekat dengan dia untuk bermain wallpass. Main umpan-umpan crossing juga bisa karena Sananta kuat dalam duel udara," lanjutnya.
 
Lebih jauh, Coach Justin menyebut Sananta sudah cukup membuktikan bahwa dia adalah striker yang memiliki keunggulan di bola-bola atas ketika melawan Korsel di babak perempat final.
 
"Kemarin (lawan Korsel) dia dua kali melakukan sundulan (meski satunya offside). Memang, (sundulannya) masih harus diperbaiki, tapi, anggap aja kemarin itu test case dan di pertandingan lawan Uzbekistan nanti dari dua atau tiga sundulan, bisa jadi gol," tandas mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia itu.
 
Pada Piala Asia U-23 tahun ini, Sananta dan Hokky Caraka sama-sama sudah diberi kesempatan bermain oleh STY, namun belum mencetak gol. Hokky diturunkan menit ke-71 saat Timnas menang 4-1 lawan Yordania.
 
Sementara itu, Sananta sudah dua kali tampil sebagai pemain pengganti. Pertama, di laga melawan Qatar di mana ia dimainkan pada menit ke-72 dan menerima kartu merah langsung pada masa injury time (90+6). 
 
Dan terakhir, penyerang klub Persis Solo ini dimainkan di babak perpanjangan waktu (105) dan berhasil menjalankan tugasnya sebagai salah satu eksekutor Garuda Muda di babak adu penalti melawan Korsel.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan