“Setelah kompetisi dihentikan kami intens melakukan komunikasi dengan dengan klub Liga 1 dan Liga 2. Mereka sepakat bahwa kompetisi harus dilanjutkan. Setelah itu kami bawa ke rapat Exco, dan dengan ini PSSI memutuskan melanjutkan kompetisi,” kata Ketum PSSI Mochamad Iriawan di laman resmi PSSI beberapa waktu lalu.
Namun sebelum melanjutkan kompetisi, Gugus Tugas Covid-19 mewajibkan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) jika liga Indonesia dilanjutkan. Kepala Gugus Tugas, Doni Monardo mengatakan, tes PCR menjadi syarat utama. Bukan hanya sekadar rapid test yang direncanakan PSSI jika Liga 1 ingin dilanjutkan.
"Untuk pertandingan sepak bola kami akan berkoordinasi dengan PSSI. Sebelum diputuskan menjadi bencana nasional (pandemi korona), Alhamdulillah kegiatan liga sementara dihentikan," kata Doni saat rapat dengan Komisi X DPR RI, Rabu 17 Juni.
"Wakil dari PSSI sudah mengontak kami. Kalau mau dilakukan (mulai liga), metode yang harus disiapkan untuk semua pemain bola ialah tes PCR. Harus betul-betul bebas Covid-19, dan tidak boleh ada penonton. Namun, untuk hal ini belum kami bicarakan dengan PSSI," sambungnya.
Menanggapi kewajiban tes PCR, Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan itu adalah konsekuensi yang harus dihadapi.
"Itu kan bagian dari konsekuensi kita untuk melanjutkan kompetisi. Jangankan untuk tes PCR, membayarkan gaji yang puluhan juta perbulan pun sudah menjadi tanggung jawab klub itu sendiri. Sehingga ini menjadi tanggung jawab bersama," ujar Yunus Nusi dalam program Newsmaker Medcom.id.
"Ayo dalam situasi seperti ini apa yang diarahkan Pak Presiden dan Pak Menteri, Ketum PSSI menyampaikan kita hidupkan aktivitas sepak bola di republik ini biar bagaimana pun ada ribuan juga yang sangat membutuhkan kehidupan di dunia sepak bola. Maaf, ada pemain dengan keluarganya, ada pelatih dengan keluarganya, ada beberapa stadion yang menggantungkan di sana. Itu harapan Ketum. Kita hidupkan tentu dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Kita harus taat itu. Lalu kita hidupkan sepak bola ini, bagaimana cara menghidupkannya, pelatih, pemain, klub, PT LIB termasuk PSSI semua harus berbesar hati, jangan berpikir kita untung, berpikir kita sukses, kita berpikir bahwa aktivitas sepak bola dilanjutkan, aktivitas sepak bola harus ada karena banyak hidup di sepak bola ini," tutur Yunus.
Yunus juga menambahkan, PT LIB sudah menyusun jadwal Liga 1 dan Liga 2 dan sudah diterima oleh seluruh klub.
"Iya, pertama ini kan waktunya masih 3-4 bulan lagi, kita berdoa semoga pandemi covid-19 landai bahkan mudah-mudahan cepat hijau. Kedua, PT LIB sudah menyusun jadwalnya, untuk Liga 1 harapannya di bulan Februari udah selesai. Kemudian di Liga 2 diharapkan Desember sudah selesai. PT LIB sudah menyusun itu dan kami lihat jadwalnya cukup bagus dan diterima oleh klub Liga 1 maupun liga 2," papar Yunus.
Saksikan wawancara lengkap Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam Program Newsmaker di youtube dan facebook medcom.id, Kamis 25 Juni 2020 pukul 17:00 WIB.
Video: PSSI Minta Shin Tae-yong Segera Kembali ke IndonesiaCek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id