Perjalanan Nathanael dimulai sejak usia sembilan tahun, terinspirasi oleh sang ayah, Djone George Nicholas, gelandang asal Kamerun yang pernah merumput di Liga Indonesia. “Ayah saya role model. Dia banyak memberi masukan dan berdiskusi soal permainan,” kata Djone saat diwawancarai, Rabu 13 Agustus 2025.
Perjuangannya berawal dari Benteng Muda Indonesia Football Academy (BMIFA) di Tangerang, kemudian bergeser ke Bogor City, hingga akhirnya memperkuat Persija Jakarta. Nama Djone mulai mencuri perhatian saat membawa timnya ke final Piala Soeratin Nasional. Saat itu, pelatih Nova Arianto memantau langsung di tribun. “Setelah turnamen itu, saya dipanggil seleksi Timnas. Tapi di hari pertama seleksi, saya cedera lutut dan harus operasi,” ujarnya.
Cobaan itu membuatnya absen setahun. Kesempatan kedua datang di seleksi di Kaliurang, namun kondisinya belum pulih sepenuhnya. “Saat itu saya baru bermain lagi selama dua minggu, jadi belum maksimal,” kenangnya. Meski begitu, ia tidak menyerah. “Puji Tuhan, saya dapat kesempatan lagi, dan kali ini bisa masuk tim di Piala Kemerdekaan 2025,” tambahnya.
Bagi Djone, mengenakan seragam Timnas adalah kebanggaan yang tak tergantikan. “Perasaan saya tentu sangat senang dan bangga. Harapannya, saya bisa terus bertahan hingga Piala Dunia nanti,” ucapnya penuh keyakinan.
Pesan dari orang tuanya selalu ia pegang. “Mereka bilang untuk tetap rendah hati, tetap berdoa, dan menyerahkan semua kepada Tuhan,” tutur Djone. Menatap ke depan, ia ingin bertahan di Timnas hingga Piala Dunia U-17 nanti, sebelum melanjutkan petualangan di Elite Pro Academy bersama Persija Jakarta.
Bagi Nathanael, persiapan menuju impian itu tidak hanya soal teknik dan fisik tetapi juga rasa percaya diri serta kerja keras. “Saya akan terus fokus menjaga mental, rutin berlatih, dan tetap percaya diri,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id