Ketum PSSI Erick Thohir. (Foto: Zam/medcom.idI)
Ketum PSSI Erick Thohir. (Foto: Zam/medcom.idI)

Erick Thohir: Mencari Pelatih Timnas Tidak Mudah dan Tidak bisa Buru-buru!

Kautsar Halim • 24 Oktober 2025 17:54
Jakarta: Ketum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa terburu-buru mencari pengganti Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. Sebab menurutnya, proses pencarian pelatih anyar tersebut harus melalui tahapan yang terukur agar tetap searah dengan misi pembangunan sepak bola nasional.
 
"Mencari pelatih timnas itu tidak mudah dan tidak bisa buru-buru. Ada banyak faktor yang harus kami pertimbangkan. Saya tidak mau langkah ini justru kontraproduktif,” ujar Erick dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (24/10/2025)
 
Erick melanjutkan, dirinya juga sangat terbuka terhadap berbagai masukan dan informasi publik terkait sosok tepat pelatih anyar timnas Indonesia. Namun, ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyebarkan opini atau kabar yang tidak berdasar, seperti isu dipilihnya pelatih asal Belanda, Louis van Gaal.

"Saya terbuka, sangat terbuka terhadap informasi. Tapi jangan beropini atau membuat spekulasi. Misalnya soal Luis van Gaal—itu hoaks. Akhirnya jadi tidak sehat," tegas Erick.
 

Baca juga: Exco PSSI Konfirmasi Belum Ada Putusan soal Pengganti Kluivert


Selain itu, Erick juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Sekjen PSSI,  Sumardji, serta Badan Tim Nasional (BTN) dan Direktur Teknik (Technical Director) Alexander Zwiers. Proses pencarian pelatih akan dilakukan secara sistematis oleh BTN dan Direktur Teknik sebelum diputuskan dalam rapat bersama Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
 
"BTN dan Direktur Teknik akan melakukan pencarian dan menyusun daftar calon. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasilnya kepada saya, dan kemudian kita bahas bersama Exco untuk memutuskan," tutup Erick.
 
Menurutnya, pengalaman bersama dua pelatih terakhir, Shin Tae-yong (STY) dan Patrick Kluivert (PK), menjadi bahan evaluasi penting. Kekurangan dan kelebihan keduanya akan dijadikan pelajaran untuk menentukan arah kepelatihan berikutnya.
 
"Kekurangan dan kelebihan STY dan PK kita jadikan evaluasi. Keduanya sudah menjadi bagian dari masa lalu yang kita pelajari agar ke depan makin baik," katanya.
 
Erick menegaskan bahwa PSSI kini memiliki blueprint pengembangan sepak bola nasional yang berjenjang dari tim U-20, U-23 hingga senior. Oleh karena itu, pelatih baru harus mampu memahami dan berperan dalam sistem pembinaan berkesinambungan tersebut.
 
"Tidak mudah mencari pelatih yang cocok dengan strata kepelatihan nasional yang sudah kita rancang. Kita ingin pelatih yang bisa membina dari U-20, U-23 hingga senior,” tuturnya.
 
Erick juga menyampaikan bahwa selama kepemimpinan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, federasi telah memberikan dukungan terbaik. Namun, sepak bola selalu memiliki dinamika hasil yang harus dipertanggungjawabkan.
 
"Sepak bola itu ada naik-turunnya. Ada hasil yang memuaskan, ada juga yang tidak favorable. Tapi saya sendiri sudah bersikap gentleman, meminta maaf kepada Presiden Prabowo dan masyarakat setelah kegagalan di babak kualifikasi," ujar Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan