Dalam unggahan tersebut, Peter Gontha justru mengaku malu karena timnas Indonesia didominasi para pemain naturalisasi dan bukan pemain lokal.
Peter Gontha juga menyebutkan bahwa ia telah siap menghadapi konsekuensi setelah menyampaikan kritiknya terhadap keberadaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
“Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat followers saya marah, tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya," tulis Peter Gontha dalam unggahannya di Instagram, dikutip pada Kamis (12/9/2024).
Lebih lanjut, mantan dubes RI untuk Polandia periode 2014-2019 tersebut juga melontarkan beberapa pernyataan keras terkait para pemain naturalisasi di era Shin Tae-yong (STY).
Berikut ini beberapa kritikan Peter untuk para pemain naturalisasi:
Sebut para pemain punya dua paspor
Melalui unggahannya, Peter meragukan rasa cinta mereka terhadap negara Indonesia. Bahkan ia menyebut, para pemain-pemain tersebut masih memiliki dua paspor dan nantinya setelah mereka tidak bermain di timnas, para pemain seperti Jay Idzes dan kawan-kawan akan kembali melepas status Warga Negara Indonesia (WNI).
"Apakah anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka," ucap Peter.
Baca juga: Ini Lawan Timnas Selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C |
Pemain naturalisasi tak akan membuang tunjuangan sosial negara asalnya
Pada pernyataan selanjutnya, Peter menduga para pemain naturalisasi Timnas Indonesia tidak akan mau membuang tunjangan sosial dari negara asal mereka. Lalu menyebut bahwa apa yang terbaik untuk Timnas Indonesia adalah dengan cara membina pemain muda.
“Apakah menurut anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)? (saya rasa demikian),” katanya.
Mengandalkan pemain naturalisasi merendahkan martabat bangsa
Lebih lanjut, Peter menyebut lebih baik kalah terhormat dari pada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa.
Ia merasa marah karena sering dicemooh oleh temannya dari negara luar tentang timnas Indonesia sekarang. Kemudian Peter meminta para pengikutnya di medsos dan netizen dapat menerima dan merespons pandangannya dengan baik dan tanpa emosi.
"Semoga saya mendapat tanggapan yang baik, tidak emosional, marilah kita tidak dibohongi atau membohongi diri kita sendiri dengan keadaan persepakbolaan kita yang palsu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News