Sebab, tambahan satu poin dan hasil-hasil pertandingan lain membuat Argentina menyusul Brasil ke putaran final Piala Dunia yang masih menyisakan empat hingga lima pertandingan lagi.
Terlebih, itu terjadi setelah empat bulan Scaloni memimpin Argentina menjuarai Copa America yang merupakan trofi besar pertama tim Tango dalam 28 tahun terakhir.
"Ini tahun yang luar biasa. Menjuarai Copa, lolos ke Piala Dunia tanpa terkalahkan. Itu sungguh mimpi," kata Scaloni yang merupakan mantan pemain Lazio, Deportivo La Coruna dan West Ham seperti dikutip Reuters, Rabu (17/11/2021).
Scaloni belum pernah menjadi pelatih kepala semenjak ditunjuk menangani Argentina pada 2018 silam. Tapi kini, dia telah mengubah Argentina menjadi tim yang bisa menatap Piala Dunia Qatar dengan optimisme besar.
Lionel Messi pun akhirnya bisa menikmati karier internasionalnya setelah bertahun-tahun mengalami pasang surut bersama timnas Argentina. Kemudian, pemain jangkar Rodrigo De Paul juga cukup berpengaruh membuat Argentina tampil mapan dan solid.
Yang paling terlihat adalah Scaloni sudah menambal pertahanan yang rapuh, terutama dalam posisi kiper setelah Emiliano Martinez berubah menjadi penjaga gawang paling andal yang mereka miliki saat ini. Argentina hanya kebobolan enam gol dalam 13 pertandingan kualifikasi atau cuma dua gol lebih banyak dari Brazil.
Hasil imbang melawan seteru berat mereka adalah pertandingan tak terkalahkan Argentina yang ke-27 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Itu pun terjadi hanya beberapa hari setelah mereka mengalahkan Uruguay 1-0 di Montevideo.
"Kami memperoleh empat poin dari dua lawan yang sangat berat. Kami semua ingin menang, tentu saja, tetapi permainan ini membuat tim bertambah matang," tutup Scaloni. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
