Galtier dilaporkan melontarkan komentar rasis dan menunjukkan rasa tidak senang dengan para pemain kulit hitam dan pemain muslim saat ia masih melatih Nice, musim lalu. Tuduhan ini muncul setelah reporter sepak bola Prancis, Romain Molina membocorkan sebuah email yang berisi tentang tuduhan islamofobia dan rasis kepada Galtier oleh mantan direktur sepak bola Nice, Julien Fournier.
Menurut Fournier, Galtier sempat mengeluhkan karena timnya memiliki "terlalu banyak pemain kulit hitam dan Muslim" serta meminta pemain Muslimnya untuk tidak menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Galtier juga diduga sempat menolak untuk mengontrak satu pemain setelah mengungkapkan kekhawatiran tentang agama sang pemain.
Akibat tudingan tersebut, PSG yang mengaku tidak mengetahui laporan tersebut sebelumnya, kini telah memulai penyelidikan internal untuk menghindari masalah hukum yang timbul di kemudian hari.
Selain tuduhan soal komentar rasisnya di atas, masa depan Galtier juga tengah jadi tanda tanya besar, terlebih setelah PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Para petinggi klub saat ini dilaporkan tengah menggelar pembicaraan serius tentang masa depan Galtier sambil mencari tahu kebenaran tentang tudingan di atas.
Galtier ditunjuk sebagai pelatih PSG pada Juli 2022 untuk menggantikan posisi Mauricio Pochettino. Ia dikontrak selama dua tahun. Di musim ini, Galtier sudah melakoni 42 laga dan berhasil meraih 29 kemenangan, 5 imbang dan 8 kali kalah.
Kendati gagal membawa PSG melaju jauh di kompetisi Liga Champions musim ini, Galtier masih berpeluang memberikan trofi Ligue 1 di musim ini. Saat ini, PSG tengah memimpin klasemen sementara Ligue dengan koleksi 69 laga, unggul enam angka dari pesaing terdekatnya Lens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
