"Pemain dengan kemampuan bagus seperti itu akan menyebarkan budaya sepak bola yang baik, khususnya bagi para penjaga gawang Indonesia," ujar Tae-yong di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Tae-yong pun mengaku sudah menyampaikan keinginannya kepada PSSI, tapi belum bisa memberi kepastian tentang keberhasilan proses naturalisasi tersebut. Meski demikian, PSSI sudah memprioritaskan Emil sebagai pemain keturunan Indonesia keempat yang bakal dinaturalisasi dan bakal menggelar pembicaraan dengan pihak Emil pada Rabu 2 Maret malam waktu setempat.
"Saya pribadi tidak bisa memastikan apakah dia mau dinaturalisasi atau tidak," tutur pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Emil yang lahir di Nusa Tenggara Barat merupakan alumni akademi Juventus dan sudah malang melintang di persepakbolaan Italia. Meski baru berusia 25 tahun, dia pernah berseragam Juventus, Venezia dan Sampdoria.
Selepas sembuh dari cedera pada pertengahan Januari 2022, Emil kehilangan tempat utama di Sampdoria dan dibangkucadangkan dalam empat pertandingan terakhir Blucerchiati. Kemudian, berdasarkan laman Transfermarkt, Emil pernah membela timnas U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, U-20 dan U-21 Italia, tapi belum pernah tampil untuk timnas senior Gli Azzurri.
Andai Emil menolak menjadi WNI, PSSI sudah menyiapkan pemain keturunan Indonesia lain, yakni gelandang klub Liga Swiss, FC Luzern, Jordy Whermann. Pemain berdarah Indonesia-Belanda yang masih berusia 22 tahun itu sudah dimainkan 16 kali oleh FC Luzern dan sempat menyumbang satu gol.
Sebelumnya, terdapat tiga nama yang sedang dalam proses naturalisasi, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang sama-sama berposisi sebagai bek. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News