Seperti dilansir uniondemocrat.com, informasi tewasnya Meyer secara bunuh diri disampaikan langsung oleh Kantor Pemeriksa Medis Santa Clara County. Kemudian, keterangan itu diperkuat juga dengan pernyataan Gina dan Steve Meyer selaku orang tua Katie.
Beberapa jam sebelum mengembuskan nafas terakhir, Gina dan Steve mengaku sempat berbicara dengan putrinya. Kemudian, mereka meyakini Katie seperti tertekan karena mendapat email dari universitas tentang kemungkinan melakukan tindakan indisipliner.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Katie adalah Katie yang membela rekan setimnya di kampus atas sebuah insiden, dan itulah akibat dia membela rekan setimnya," kata Steven.
"Dia juga telah menerima surat dalam beberapa bulan terakhir yang isinya seperti surat menjalani pengadilan atau semacam itu. Hanya ini yang bisa kami anggap sebagai pemicu," timpal Gina.
Sementara itu, Asisten Wakil Presiden Stanford Dee Mostofi turut menyampaikan ucapan duka cita atas tragedi nahas yang menimpa Katie. Namun, dia mengaku tidak bisa membagi informasi tentang masalah kedisiplinan yang dihadapi para mahasiswa atau mahasiswinya, termasuk Katie.
"Kami tidak berbagi informasi tentang masalah kedisiplinan mahasiswa/i karena itu bersifat rahasia. Tapi, kami sebagai komunitas universitas turut berduka kepada keluarga Katie dan kami pun menghargai kenangan bersamanya," ujar Mostofi.
Katie yang meninggal di usia 22 tahun merupakan kapten sekaligus kiper utama tim sepak bola putri kampusnya yang bernama Cardinal. Dia sempat dimainkan sebagai starter untuk membela Stanford di kejuaraan nasional pada 2019 dan membantu Cardinal mengalahkan North Carolina untuk menyabet gelar ketiga sepak bola wanita NCAA.
Selama tiga musim membela Cardinal, Katie sudah tampil dalam 50 laga, menang 34 kali, dan hanya kebobolan 35 gol. Dia juga terdaftar sebagai mahasiswi jurusan hubungan internasional di Universitas Stanford. (uniondemocrat.com)